KUMPULAN FIRMAN TUHAN MENGENAI UANG

Ulangan 8:18

8:18 Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan (power) untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini.



Kita harus ingat, bahwa kita ini bisa mendapat uang, semata-mata adalah karena kemurahan Tuhan, bukan karena kekuatan / kepintaran / pengalaman / pengetahuan kita.

Tuhanlah yang memberi kuasa / kekuatan itu.



Oleh karena itu, uang yang didapat seluruhnya tetap milik Tuhan.

Kita sama sekali tidak pernah memiliki uang. Kita ini hanya ‘pengelola’



Jadi kunci kebahagiaan adalah bagaimana kita bisa mengelola uang miliknya Tuhan dengan benar dan bijaksana.

Sekalipun orang punya banyak uang, tetapi kalau dia tidak bisa mengelola dengan baik, maka dia tetap tidak akan bahagia.

Tetapi jika seseorang hanya memiliki uang pas-pasan, tetapi kalau dia bisa mengelola dengan baik, maka dia akan bahagia.




--------------------------------------------------------------------------------



Matius 6:21-24

6:21 Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.

6:24 Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon (Uang)."



Kita bisa beriman percaya kepada Tuhan Yesus, tetapi sebenarnya jauh di dalam hati kita, kita lebih mempercayai uang sebagai andalan hidup kita. Kalau sudah begitu, sebenarnya kita sudah menyembah berhala. Karena uang kita jadikan dewa, yang bisa menolong, dan membahagiakan hitup kita; bukannya Tuhan Yesus lagi.

Harta duniawi bisa menarik hati kita menjauh dari Tuhan. Miliki uang hanya di tangan, jangan di hatimu.




--------------------------------------------------------------------------------

Amsal 3:9-10

3:9 Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu,

3:10 maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya.



Kenapa kita perlu memuliakan Tuhan dengan harta kita ? Bukankah Tuhan sudah kaya, sebagai pemilik alam semesta ini ?

Karena ini merupakan suatu tantangan/ujian dari Tuhan bagi kita: “Apakah kita lebih mengandalkan / mengasihi Dia, atau lebih mengandalkan / mengasihi uang kita ?”.

Kalau kita berani memuliakan Tuhan dengan harta kita, berarti kita sudah berani mengutamakan Dia dibandingkan uang yang ada di tangan kita.




--------------------------------------------------------------------------------



Maleakhi 3:7-12

3:7 Sejak zaman nenek moyangmu kamu telah menyimpang dari ketetapan-Ku dan tidak memeliharanya. Kembalilah kepada-Ku, maka Aku akan kembali kepadamu, firman TUHAN semesta alam. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami harus kembali?"

3:8 Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?" Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus!

3:9 Kamu telah kena kutuk, tetapi kamu masih menipu Aku, ya kamu seluruh bangsa!

3:10 Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.

3:11 Aku akan menghardik bagimu belalang pelahap, supaya jangan dihabisinya hasil tanahmu dan supaya jangan pohon anggur di padang tidak berbuah bagimu, firman TUHAN semesta alam.

3:12 Maka segala bangsa akan menyebut kamu berbahagia, sebab kamu ini akan menjadi negeri kesukaan, firman TUHAN semesta alam



Persembahan persepuluhan adalah MilikNya Tuhan.

Siapa yang mengatakannya ? Firman Tuhan sendiri. Kalau seseorang percaya akan Firman Tuhan yang lain (keselamatan, kesembuhan, berkat, kelepasan, baptisan air, baptisan Roh Kudus, dll), dia juga harus percaya akan Firman Tuhan mengenai persepuluhan.



Kalau persepuluhan yang miliknya Tuhan tidak dikembalikan, artinya apa ? Artinya dia menipu Allah, dia merampok Allah (terjemahan ayat ini dalam bahasa Inggris berbunyi: “for you have robbed Me”). Firman Tuhan memang sangat keras dalam hal ini.



Secara prinsip, kita sebenarnya mengembalikan miliknya Tuhan yang sempat dititipkan kepada kita. Kita tidak memberikan apa milik kita.



Kenapa Tuhan seolah-olah bermain dengan memberikan sejumlah uang, lalu diminta kembali ? Dia tidak bermain-main. Dia hanya ingin menguji di mana HATI kita berpaut, apakah kepada Dia atau kepada uang. Kalau seseorang mengalami kesulitan mengembalikan miliki Tuhan, berarti hatinya masih berpaut pada uang, bukan Tuhan semata-mata.



Kita mengembalikan persepuluhan sebagai tanda setia kepada Tuhan, tidak ada maksud-maksud lain untuk mendapatkan kembali.

Namun Tuhan sudah berjanji bahwa jika kita berani mengembalikannya, Dia berani menantang kita untuk menguji Dia, bahwa Tuhan akan membukakan tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat sampai berkelimpahan.

Dan yang juga tidak kalah penting, Dia akan menghardik bagimu belalang pelahap, supaya jangan dihabisinya hasil tanahmu dan supaya jangan pohon anggur di padang tidak berbuah bagimu. Artinya Dia akan memproteksi segala hal yang akan merongrong hidup Anda.



Secara prinsip Firman Tuhan, kita memberi persepuluhan kepada Tuhan. Jadi secara prinsip, kita memberi bukan kepada organisasi gereja, atau hamba / pelayan Tuhan. Dengan berprinsip ini, kita tidak perlu pusing dengan penggunaan uang tersebut. Para pengelola persepuluhan bertanggung jawab penuh kepada Tuhan atas penggunaan persepuluhan. Tuhan akan meminta pertanggungjawaban atas seluruh penggunaan pengumpulan persepuluhan.




--------------------------------------------------------------------------------



Amsal 10:22

10:22 Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya.



Sering kita terjebak bersusah payah mengejar kekayaan, mencari uang gila-gilaan. Tetapi ingat, kalau Tuhan tidak memberkati hidup kita, semua uang yang didapat bisa hilang dalam sekejap. Atau kita sudah bersusah payah, namun karena Tuhan tidak memberkati kita, tetap yang namanya kekayaan itu tak kunjung datang.



Jangan pernah samakan ‘berkat’ dengan ‘uang’. ‘Berkat’ tidak identik dengan ‘uang’. Ini yang sering salah kaprah.

Orang banyak uang, belum tentu dia diberkati. Orang tidak punya uang, belum tentu dia tidak diberkati.



‘Berkat’ sebenarnya berarti ‘anugrah/kuasa Tuhan yang diberikan kepada kita, secara cuma-cuma (bukan karena kesucian/kebaikan kita), agar kita bisa hidup sesuai rencanaNya, dan melakukan kehendakNya di kita selama dunia ini’.




--------------------------------------------------------------------------------

Amsal 23:4-5

23:4 Jangan bersusah payah untuk menjadi kaya, tinggalkan niatmu ini.

23:5 Kalau engkau mengamat-amatinya, lenyaplah ia, karena tiba-tiba ia bersayap, lalu terbang ke angkasa seperti rajawali.



Inilah suatu tipu dari dunia ! Suatu kesia-siaan !

Sering kita terjebak bersusah payah cari uang, karena kita pikir: kita akan bahagia, senang, bisa menikmati hidup, bisa punya ini-itu.

Tetapi dengan memfokuskan diri pada uang, tiba-tiba uang itu bisa hilang !




--------------------------------------------------------------------------------



Pengkhotbah 6:1-2

6:1 Ada suatu kemalangan yang telah kulihat di bawah matahari, yang sangat menekan manusia:

6:2 orang yang dikaruniai Allah kekayaan, harta benda dan kemuliaan, sehingga ia tak kekurangan suatupun yang diingininya, tetapi orang itu tidak dikaruniai kuasa oleh Allah untuk menikmatinya, melainkan orang lain yang menikmatinya! Inilah kesia-siaan dan penderitaan yang pahit.



Yang penting di dalam hidup ini bukannya kita punya banyak uang, tetapi adalah karunia (pemberian cuma-cuma) dari Tuhan untuk bisa menikmati kebaikan Tuhan.

Jadi minta kepada Tuhan untuk memberikan karunia bisa menikmati berkat Tuhan.




--------------------------------------------------------------------------------



1 Timotius 6:7-10

6:7 Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kitapun tidak dapat membawa apa-apa ke luar.

6:8 Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah.

6:9 Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.

6:10 Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.



Cinta akan uang artinya kita mengejar uang mati-matian, karena kita berpikir dengan memiliki banyak uang, hidup kita akan jadi bahagia, senang, dan bisa menikmati hidup.



Tetapi pada kenyataannya, hidup kita malah jadi sebaliknya, yaitu malah menjadi menderita, stress, tidak tenang, bahkan sakit.

Yang penting adalah ada kecukupan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Dan kita harus bisa mendefinisikan ‘cukup’ bagi hidup kita. Kalau tidak, kita tidak akan pernah merasa cukup.




--------------------------------------------------------------------------------



Amsal 11:24-26

11:24 Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan.

11:25 Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum.

11:26 Siapa menahan gandum, ia dikutuki orang, tetapi berkat turun di atas kepala orang yang menjual gandum.



Ini yang namanya hukum paradox. Tapi sebenarnya itu yang terjadi di dunia ini, baik di bidang sekuler maupun rohani. Bagaimana ini bisa terjadi ?

Kuncinya adalah kita harus mengerti bahwa setiap harta yang kita beri itu adalah suatu benih investasi. Banyak orang yang tidak mengerti konsep ini.

Kalau kita melakukan investasi, kita tidak akan kehilangan harta itu. Tetapi di masa mendatang, kita akan mendapatkannya lebih besar lagi.

Pemutakhiran Terakhir ( Wednesday, 22 November 2006 )