Identifikasi dan Menolak Konsep Keuangan Yang Salah

Identifikasi dan Menolak Konsep Keuangan Yang Salah
(Financial Freedom Series)

Pendahuluan.
Baca Yesaya 55: 8 !
Untuk seseorang dapat mengerti jalan pikiran Tuhan kita harus kembali kepada firman Tuhan. Demikian halnya dalam segi keuangan.
A. Ada lima sumber yang mengkontrol kekayaan didunia modern sekarang ini:
B. Beberapa contoh alkitab bagaimana Tuhan mengkontrol kekayaan dunia ini:
I. Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil
Saya dahulu orang yang terkaya didunia ini, tetapi dalam sekecap mata, saya menjadi miskin. (Ayub)
“Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan!” (Ayub 1: 21)

II. Tuhan mengambil kekayaan kita karena ketidak-taatan
Saya telah kehilangan seluruh kekayaan disebabkan karena saya tidak mentaati Tuhan dan tidak menyadari bahwa lingkungan di sekitarku telah mempengaruhi moral hidupku. (Lot)

“Sesungguhlah hambamu ini telah dikaruniai belas kasihan dihadapanmu, dan tuanku telah berbuat kemurahan besar keadaku dengan memelihara hidupku, ….” (Kejadian 19: 19)

III.Tuhan memberikan kekayaan walaupun kita tidak memintanya

Saya telah menerima kekayaan walaupun saya tidak memintanya. (Salomo)
“Dan juga apa yang tidak kauminta Aku berikan kepadamu, baik kekayaan maupun kemulian, ….” (1Raja 3: 9, 13)


IV. Tuhan mengizinkan orang lain merampas kekayaan kita karena kita show off
Saya telah membuka kesempatan bagi orang jahat (Babel) untuk merampas semua kekayaanku, dengan jalan memamerkan kepada mereka kekayaanku. (Hizkia)

Baca Yesaya 39: 1- 6!
C. Belajar Untuk Menghindari Konsep Yang Salah Mengenai Keuangan/ Kesuksesan:

I. Apabila kita berpikir, bersikap, dan berpenampilan seperti seorang yang sukses, maka kita akan menjadi sukses?

Jawab: Tidak!
Karena dengan cara demikian kita memiliki keyakinan bahwa sumber kekayaan itu bukan berasal dari Tuhan melainkan dari usaha kita sendiri.

Baca Ulangan 8: 17- 18 & Amsal 23: 4; 10: 22 !

II. Apakah benar bahwa tidak ada alasan bagi setiap orang untuk menjadi miskin?

Jawab: Tidak!

Pernyataan ini seolah-olah benar, tetapi sebenarnya tidak alkitabiah.

Karena dengan cara demikian kita memiliki keyakinan bahwa setiap orang di-takdirkan untuk kaya.

Baca Amsal 22: 2!
III. Apakah setiap orang dapat menentukan tujuan akhir dalam segi keuangannya/ perekonomiannya secara pribadi?

Jawab: Tidak!

Karena dengan cara demikian kita menjadi self-centered bukan lagi God-centered.

Baca Amsal 10: 22 & Mazmur 16: 5 !

IV. Dapakah kita meraih/ memperoleh segala kesuksesan melalui apa yang dikandung dalam pikiran dan kepercayaan kita?

Jawab: Tidak!

Karena dengan cara demikian kita menganggap pikiran manusia tanpa bantuan wahyu Ilahi sudah memadai atau merupakan satu-satunya penuntun untuk memperoleh keberhasilan. Memang setiap orang telah diberikan kuasa oleh Tuhan tetapi harus digunakan sesuai dengan kehendak Tuhan.

Baca Roma 8: 7 !

V. Apakah kita harus membuat suatu perencanaan dalam segi ekonomi untuk masa depan (pensiun) sehingga tidak perlu bergantung kepada yang lain?

Jawab: Tidak !

Sekalipun tidak salah untuk membuat suatu persiapan bagi masa depan kita.

Karena dengan cara demikian kita tidak perlu lagi bergantung kepada Tuhan dan sesama kita. Allah menentang independent-spirit.

Baca 1 Timotius 6: 17- 18 & 2 Korintus 8: 14!

VI. Apakah pekerjaan yang diperoleh untuk memenuhi kebutuhan jasmani dalam keluarga jauh lebih penting daripada keluarga sendiri?

Jawab: Tidak!

Apabila seseorang menganggap bahwa pekerjaannya jauh lebih penting daripada keluarganya, maka ia menganggap bahwa kebahagiaan dapat dibeli dengan uang. Kebutuhan dasar dari sebuah keluarga bukanlah hal-hal jasmani melainkan kepemimpinan rohani.

Baca Lukas 12: 15 & Maleakhi 4: 5, 6 !


VII. Apakah kita boleh meminjam uang dari bank untuk kesuksesan pribadi?

Jawab: Tidak!

Karena dengan cara demikian kita akan memperbudak diri kita terhadap orang lain.
Baca Amsal 22: 7 !

VIII. Apakah kita mempunyai hak yang mutklak atas uang yang diperoleh melalui perkerjaan/ skill kita?

Jawab: Tidak!

Karena dengan cara demikian kita sebagai partner Allah bukan sebagai steward.

Baca Lukas 19: 15- 20 !



IX. Apakah kita boleh membangun sebuah usaha melalui program yang menayangkan reklame

Jawab: Tidak!

Seorang usahawan harus dapat dipercaya janjinya dan memberikan service yang terbaik. Dengan demikian ia dipuji oleh pelanggannya.

Baca Amsal 27: 2 !



X. Apakah orang-orang yang telah meraih posisi tinggi itu disebabkan karena usaha/ kerja keras mereka sendiri?

Jawab: Tidak!

Karena dengan cara demikian kita dapat membangun karier diatas prestasi.

Baca Mazmur 75: 7- 8 & Daniel 3 !

XI. Apakah kita boleh kompromi dengan moral dunia ini, apabila kita ingin sukses?
Jawab: Tidak !

Karena dengan cara demikian kita dapat menghalalkan semua cara dan membangun kekayaan kita diatas kesengsaraan orang lain.

Baca Daniel 1: 8 !



XII. Supaya dapat dipromosi oleh perusahaan dimana kita kerja, maka pengenalan baik kepada atasan jauh lebih penting daripada pengalaman kita

Jawab: Tidak !

Karena dengan cara demikian kita menjadi seorang penjilat.

Baca Amsal 22: 29 & Amsal 23: 1- 8!


XIII. Apakah benar kesuksesaan seseorang diukur dari pada uang yang dipunyainya?

Jawab: Tidak!

Karena dengan cara demikian kita akan mengukur kehidupan kita dengan apa yang kita punya.

Baca Pengkotbah 5: 9 & 1 Timotius 6: 10 !



XIV. Apakah kemiskinan itu selalu buruk bagi semua orang yang hidup didalamnya?

Jawab: Tidak!

Karena dengan cara demikian kita tidak akan belajar mengenal karakter Tuhan.

Ada empat jenis kemiskinan:

Karakteristik Kemiskinan :

Penyebab kemiskinan :
Pelajaran dari sini :

Kemiskinan disebabkan karena kesalahan sendiri (chastening poverty)
Karena melanggar firman Tuhan… (Simson)
Mempengaruhi yang lain untuk mentaati Tuhan
Kemiskinan disebabkan karena ujian dari Tuhan(testing poverty)
Belajar untuk mengenal karakter Tuhan…. (Ayub)
Menolong yang lain untuk tidak mempercayai kekayaan
Kemiskinan disebabkan karena karya penebusan (redemptive poverty)

2 Kor. 8: 9
Menganugerahkan kekayaan bagi semua orang …..(Yesus)

Mendorong yang lain untuk memuliakan Tuhan
Kemiskinan disebabkan karena sikap (sombong) (attitude poverty)

Tidak memiliki kesadaran untuk bergantung kepada Tuhan….. (Musa)
Mendorong yang lain untuk rendah hati


B. Beberapa contoh alkitab mengenai konsep yang salah dalam hal keuangan/ kesuksesan:

Orang-orang ini telah memutuskan untuk membangun sebuah proyek yaitu, pusat dari masyarakat. Proyek tersebut dibangun berdasarkan konsep dari pikiran mereka sendiri. Akhirnya timbullah kebingungan diantara mereka (Orang-orang Babel ; Kejadian 11: 1- 9).
Pemuda gagah ini telah berlaku dan bersikap seperti seorang yang sukses dengan jalan menyediakan sebuah kereta dengan lima kuda dan lima puluh orang yang berlari didepannya. Akhirnya, ia mati karena kesombongan -nya (Absalom ; 2 Samuel 15- 18)
Mahkluk ini telah memiliki filosofi dimana ia adalah master dari kehidupannya sendiri. Dia telah berhasil menyakinkan sepertiga dari mahkluk di –sekitarnya sehingga mereka mengikuti dia. Akhirnya ia dan semua pengikutnya dijatuhkan hukuman kekal (Setan ; Yesaya 14: 12- 17)

Orang kaya ini telah memutuskan untuk membuat suatu perencanaan dalam segi ekonomi untuk masa depannya, supaya di hari tua-nya ia tidak perlu bergantung kepada Tuhan dan orang lain lagi. Dia berhasil untuk itu, tetapi Tuhan menyebutnya si bodoh (Seorang kaya yang bodoh ; Lukas 12: 16- 20)

Sekelompok orang telah meminjam uang ketika keadaan krisis ekonomi, dengan harapan supaya keadaan mereka menjadi lebih baik. Tetapi kenyataannya sebaliknya, mereka malah terjerumus kedalam hutang sehingga anak mereka harus menjadi budak (Para pekerja ; Nehemia 5: 1- 5)

Orang kaya ini percaya bahwa uang yang telah diperolehnya itu adalah miliknya sendiri dan ia memuaskan dirinya dengan uang tersebut. Setelah ia mati, baru ia menyadari betapa bodohnya ia (Orang kaya ; Lukas 16: 19- 31)
Pemuda ini telah sukses tetapi ia menemukan suatu kekurangan dalam hidupnya. Akhirnya kekayaannya mengikatnya sehingga ia kehilangan keselamatannya (Seorang pemuda yang kaya ; Matius 19: 16- 26)
Raja muda ini telah dinasehatkan oleh orang-orang tua yang bijaksana tetapi ia memilih untuk menerima nasehat teman sebayanya. Akhirnya, ia kehilangan segalanya. (Rehabeam ; 1Raja 12: 1- 24)

Konklusi:

Allah yang mengkontrol semua kekayaan di bumi ini
Baca 2 Raja 6, 7 !