Dana Asuransi Idealnya 10%
Alih Istik Wahyuni - detikFinance
Evelina Fadil (Foto: Alih)
Jakarta - Produk asuransi saat ini sudah menjadi kebutuhan untuk melindungi diri, keluarga atau barang berharga lainnya. Besar atau kecil pendapatan seseorang disarankan memiliki asuransi.
Idealnya dana asuransi yang harus dikeluarkan sebesar 10% dari pendapatan. Mulailah dari asuransi yang murah seperti asuransi jiwa.
Untuk mengetahui penting memiliki asuransi, berikut petika wawancara detikFinance dengan Ketua Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Evelina Fadil P di Hotel Le-Meridien, Jakarta, Jumat (17/4/2008).
Sekarang banyak asuransi termasuk asuransi jiwa, kenapa kita perlu asuransi jiwa?
Didalam sebuah kehidupan keluarga, kepala rumah tangga harus pikirkan, kalau sayang kelurga, bagaimana ketika terjadi apa-apa, kelurga bisa tetap terlindungi. Di negara yang sudah berkembang, ada Financial Family Planning atau Perencanaan Keuangan Keluarga. Ini biasanya mulai dari anak, muda, sekolah, married, sampai punya anak, ada insurance planning seperti rumah dan mobil.
Lalu masuk ke investment planning. Misalkan ketika tabungannya sudah terkumpul, bagaimana dia mengelola investasinya, pengeluarannya, bagaimana menyisihkan sebagian uangnya agar ketika pensiun dia bisa menjaga life style-nya. Lalu ada pension plan, biasanya dapat dari perusahaannya, tapi dia juga harus memikirkannya sendiri kalau mau jaga life style dia. Berapa uang yang diperlukan dalam 20-30 tahuh usia produktifnya.
Kemudian berkembang tax planning. Di luar negeri individu-individu saja punya tax consultant. Bagaimana mengatur pajaknya. Lalu ada yang untuk mengatur warisan untuk anak-anaknya. Karena kalau di luar negeri, kalau nggak diatur, anak yang menerima warisan bisa terkena pajak 30%.
Lalu dari berbagai macam produk asuransi jiwa, cara memilih yang tepat bagaimana?
Tergantung kebutuhan dia. Kalau gaji masih sedikit, asuransi jiwa bukan sesuatu yang mahal dan hanya bisa dibeli oleh orang-orang yang gajinya besar, no. Justru orang yang tabungannya pas-pasan justru dia yang sangat membutuhkan asuransi.
Dia bisa mulai dari kalau punya mobil, ya asuransi mobil. Kalau concern sama kesehatan, ya asuransi kesehatan. Nggak usah yang preminya gede-gede dulu, mulai dari yang kecil-kecil dulu. Kalau mau untuk produk investment, sisihkan dulu dari gajinya, 10% aja dulu.
Gini aja, kalau dia nabung sehari Rp 1.000 aja, sebulan Rp 30.000. Ini untuk yang gajinya kecil. Tapi kalau misalkan kelipatan Rp 5.000 sehari, bisa disesuaikan. Daripada beli tas, sepatu, tabungkan uanganya. Kalau dikalikan dia nabung 10 tahun, kan jadinya besar.
Idealnya berapa persen dari penghasilan sebulan?
Kalau idealnya 10%.
Idealnya setiap orang punya berapa asuransi?
Paling sedikit 5. Asuransi mobil, rumah, saving, kesehatan, pendidikan. Kalau mau pasti bisa. Itu termasuk yang 10%.
Berapa bunga yang ditawarkan untuk asuransi jiwa?
Biasanya kita setengah persen di atas deposito. Selalu kita tawarkan lebih tinggi dari deposito. Karena di asuransi kita kan nggak kena pajak.
Bagaimana caranya memilih perusahaan asuransi yang bagus, sehingga menghindari potensi gagal bayar?
Bisa dilihat dari RBC-nya, tapi RBC juga hanya satu-satunya penentu. Tapi juga manajemen, back up-nya bagaimana. Atau bisa juga lihat di AAJI, kita ada daftarnya.
Kalau ada keluhan atau masalah, bisa lapor ke AAJI?
AJI hanya bisa memfasilitasi, tapi tanggung jawab tetap di perusahaan.
Pengakuan Preman Yang Bertemu Tuhan (Harun Sapto)
10 years ago