Jakarta – DPR akan segera mengirimkan surat kepada Kapolri Jenderal Soetanto untuk meminta jaminan keamanan bagi seluruh mahasiswa Sekolah Tinggi Teologia (STT) Injili Arastamar (Setia), jika para mahasiswa itu kembali ke kampus STT tersebut di Kelurahan Pinang Ranti, Kampung Pulo, Kecamatan Makassar, Jakarta Timur.
"Kita akan bersurat kepada Kapolri untuk meminta jaminan keamanan bagi mahasiswa," tegas Ketua Fraksi Partai Damai Sejahtera (PDS) Carol Daniel Kadang, ketika menemui para mahasiswa tersebut di Gedung Olahraga Kompleks DPR, Kamis (31/7).
Para mahasiswa itu mengaku belum tahu kapan harus meninggalkan kompleks DPR. "Saya belum tahu kapan akan meninggalkan ruangan ini. Bingung juga kita," kata Alfredo, mahasiswa semester VI STT Setia. Maka, ia hanya bisa pasrah dengan keadaan yang terjadi sekarang, sambil berharap pemerintah bisa segera mengatasinya.
Nasib 471 mahasiswa dan sembilan staf STT Injili Arastamar sampai saat ini memang belum jelas. Belum ada kejelasan kapan mereka bisa kembali ke kampus dan menempati asramanya seperti sedia kala, juga tertundanya pelaksanaan ujian negara hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Anggota Komisi III DPR Gayus Lumbuun (Fraksi PDIP) saat menemui mahasiwa di Gedung Olahraga Kompleks DPR, pagi tadi, juga mengatakan pihaknya akan membahas masalah ini dengan pimpinan DPR Kamis siang ini. Gayus juga menyatakan sudah meminta Direktur Jenderal Bimas Kristen Departemen Agama Jansen Lase untuk memastikan penundaan jadwal ujian negara, Rabu (30/7) malam. "Tidak mungkin ujian di kompleks DPR ini," tegas Gayus.
Carol Daniel Kadang menambahkan, berlanjutnya tindak kekerasan terhadap mahasiswa yang berlatar belakang SARA di negeri ini, menunjukkan rendahnya wibawa pemerintah. Negara dengan sangat gampang didikte warga tertentu. "Saya sangat prihatin dengan pemimpin di negeri ini yang tidak berupaya menjaga keanekaragaman," tegas Carol. (inno jemabut)
Pengakuan Preman Yang Bertemu Tuhan (Harun Sapto)
10 years ago