STT Setia Dirusak Warga
Polisi berjaga di Jalan Sumur Jambu, dekat Kampus Sekolah Tinggi Theologia
Injili Arastamar atau dikenal dengan STT Setia di Kampung Pulo Nomor 33 RT 1 RW
5, Pinang Ranti, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, Sabtu (26/7), setelah terjadi
aksi perusakan pada Jumat (25/7), sekitar pukul 23.00 WIB. Sejumlah kaca
jendela, pintu, dan pagar asrama kampus hancur.
[JAKARTA] Sekolah Tinggi Theologia Injili Arastamar atau dikenal dengan STT
Setia di Kampung Pulo Nomor 33 RT 1 RW 5, Pinang Ranti, Kecamatan Makassar,
Jakarta, dirusak warga, Jumat (25/7) sekitar pukul 23.00 WIB. Sejumlah kaca
jendela, pintu, dan pagar asrama kampus hancur. Tidak ada korban jiwa dalam
peristiwa itu.
Hingga Sabtu (26/7) pagi, aparat kepolisian dari Polsek Makasar masih menjaga
kampus tersebut untuk menjaga hal-hal tidak diinginkan terjadi.
"Situasi sudah normal, namun masih dijaga polisi di tiap-tiap sudut kampus. Kami
tidak tahu apakah ada penyerangan lagi atau tidak," kata Humas STT Setia, Veny
Maneve saat dihubungi SP, Sabtu (26/7) pagi.
Veny menjelaskan, perusakan berawal dari kejadian sepele. Sekitar pukul 21.00
WIB, katanya, seorang mahasiswa STT ke luar asrama untuk makan malam. Selesai
makan, mahasiswa itu kembali ke asrama lewat gang-gang kampung. Di tengah jalan,
ia melihat seekor tikus melintas di depannya. Dia melempar tikus itu dengan
sendal, namun sendalnya mental (memantul) ke rumah warga.
Mahasiswa itu berniat mengambil sendalnya, tetapi oleh pemilik rumah diteriaki
maling. Akibatnya, warga pun berdatangan menyerang mahasiswa tadi.
Selang satu jam berikutnya, tiba-tiba ada perintah dari sejumlah warga untuk
menyerang Kampus STT. Sejumlah kaca dan pintu asrama putra dan putri kampus itu
dirusak.
"Kami tidak tahu mengapa kasus itu dibelokan seperti itu. Kalau memang mahasiswa
kami bersalah dan ia maling, silakan diperiksa dan diproses secara hukum. Polisi
punya kewenangan melakukan itu. Kami juga siap menindaknya jika memang
bersalah," tegas Veny.
Dia mengemukakan, STT Setia punya hak dan kebebasan tetap berada di lokasi yang
ada sekarang. Hal itu karena negara ini menjamin kebebasan berkumpul dan
beragama kepada warganya. Dengan itu, ia mengecam keras aksi perusakan itu.
"Kami minta polisi mencari provokatornya dan menangkap pelaku perusakan. Kami
menolak aksi penyerangan atau perusakan seperti itu karena negara ini negara
hukum. Negara ini menjamin kebebasan beragama kepada warga negaranya," ujarnya.
Tegang
Sementara itu, berdasarkan pantauan SP di lokasi, suasana di Kampus STT Setia
hingga Sabtu (26/7) pukul 10.30 WIB, masih tampak tegang. Para mahasiswa di
tempat itu belum bisa melaksanakan aktivitas belajar mengajar.
Hal yang sama juga terlihat di Asrama Putri yang hanya berjarak sekitar 100
meter dari kampus itu. Warga tampak bergerombol di depan Gedung Asrama Putri.
Seorang warga sekitar, Susmiati (45) mengakui, sejumlah warga yang mengaku warga
setempat menyerang asrama dan kampus sekitar jam 23.00 WIB malam. Kaca jendela
dan pintu tampak rusak. Semua gedung kampus dan asrama tak ada yang luput dari
sasaran amuk massa.
Sejumlah warga mengaku tidak merasa terganggu dengan keberadaan kampus itu.
Warga juga heran tiba-tiba ada warga lain yang mengaku warga setempat menyerang
kampus itu. "Saya tidak tahu motifnya apa," ujar Susmiati.
Sejumlah penghuni asrama putri hingga siang ini sedang dalam pemindahan tempat
oleh aparat kepolisian. Mereka dikawal petugas untuk keluar asrama yang berada
RT 01 RW 04.
Sejumlah penghuni asrama kepada SP mengaku masih ketakutan dan trauma akibat
kejadian semalam. "'Dari tadi malam kami tidak tidur. Kami hanya berdoa karena
kami takut diserang warga. Tapi, kami tidak mau mati konyol," kata seorang
mahasiswa STT Setia yang tidak mau disebutkan namanya.
Sementara itu, Polda Metro Jaya mengirim sekitar 140 personel untuk mengamankan
kampus yang berdiri sejak 21 tahun lalu itu. Hal itu disampaikan Kepala Bidang
Humas Polda Metro Jaya Ketut Untung Yoga kepada SP Sabtu pagi.
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Pembakaran gedung bakal asrama STT SETIA-Jakarta TimurFrom: S. Anakotta [EMAIL PROTECTED]GEDUNG BAKAL ASRAMA STT SETIA DIBAKAR MASSA FPI============ ========= ========= ========= =========Hari Sabtu, 10 Maret 2007 jam 9 pagi telah terjadi pembakaran gedung asrama oleh massa Front Pembela Islam (FPI) yang akan dibangun di arela STT SETIA (Sekolah Tinggi Theologia Injili Arastamar), Kampung Pulo, Pinangranti, Kecamatan Makasar, Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur.STT SETIA ini dirintis oleh Pdt. Dr. Matheus Magentang, MTh,berdiri sejak 11 Mei 1997 (dibangun dari modal 150
ribu rupiah sumbangan dari ibu pensiunan Pertamina). STT SETIA ini telah memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB) no. 02076/PIM-BT/ T/2006, dengan visi yaitu : "Menyampaikan Kabar Baik Keselamatankepada masyarakat yang tak terjangkau". Jumlah mahasiswa mencapai1.650 orang (90% berasal dari daerah pelosok). STT SETIA ini bekerja sama dengan sinode Gereja Kristen Setia Indonesia (GKSI) melalui pekerja pedesaan dan pos perintisan ataupun sekolah.Karena pertumubuhan/ peningkatan jumlah mahasiswa yang belajar di tempat tersebut, maka pihak yayasan berencana untuk mendirikan gedung asrama seluas 695 meter persegi di RT 08/RW04. Sosialisasi telah dilakukan kepada masyarakat sekitar, diantaranya melakukan bakti sosial (membagikan sembako). Bahkan pada 19 Januari 2007 dilakukan peletakan batu pertama oleh Brigjen Darpito Pudyastungkoro(Kepala Staf Daerah Administrasi Militer, Kodam
Jaya).Namun 3 hari setelah peletakan batu pertama, papan IMB dibakar massa.Pihak STT SETIA bekerja sama dengan Obor Berkat Indonesia (OBI) dan Kesehatan Daerah Administrasi Militer (KESDAM, Kodam Jaya) tetap menyelenggarakan bakti sosial bagi 2000 warga sekitar.Upaya bakti sosial ini ternyata dibalas dengan isu "Pemurtadan" atau "Kristenisasi" walaupun telah diadakan pertemuan dengan Walikota, pihak FPI dan 36 orang perwakilan warga. Massa FPI melakukan aksi demo menentang pembangunan asrama tersebut dan tanpa ampun langsung mendobrak masuk lingkungan STT SETIA dan merusak dan membakar. Mereka memang biasanya langsung membakar tanpa memeriksa apakah ada orang yang masih berada di dalam gedung/bangunan yang dirusak/dibakar! .Walaupun demikian, massa FPI ini ditentang oleh pihak Barisan Ansor Serbaguna (Banser) dibawah Nahdatul Ulama (NU) dan Garda Bangsa. Bahkan Kepala Satuan
Koordinasi Nasional BANSER, Haji Tatang Hidayat menguatkan Pdt. Matheus (pimpinan STT SETIA) dengan ucapan "Maju terus membela yang benar!", sedangkan Ketua Garda Bangsa, Drs. Eman Hermawan (yang juga wakil sekretaris jenderal Partai Kebangkitan Bangsa) berkata, "Maju terus Pak Pendeta, kami berada di belakangmu.Waktu aksi demo dan perusakan terjadi, anggota Garda Bangsa diturunkan untuk menjaga di sekitar kampus STT SETIA, bahkan Gus Dur sendiri pun langsung memerintahkan pihaknya untuk mem'back-up' STT saat situasi mulai memanas.Pihak STT SETIA telah melapor ke Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI), Persekutuan Injili Indonesia (PII), FKII. tapi belum ada tanggapan dari pihak-pihak tersebut.Sebagai sesama umat percaya, mari kita dukung dalam doa dan tenaga dan dana bagi STT SETIA ini agar mereka dapat terus melakukan pendidikan bagi putra-putri daerah pedesaan untuk membagikan
kabar baik Injil Keselamatan Tuhan Yesus.Tuhan Yesus memberkati anda.(diambil dari majalah "Reformata" edisi 56, 1-15 April 2007).
Pengakuan Preman Yang Bertemu Tuhan (Harun Sapto)
10 years ago
No comments:
Post a Comment