Written by Joice Hadisiswoyo
Pdt Rubin Adi
Khotbah Doa Malam 04/02/08
Graha Bethany Nginden
Dalam Hakim-hakim 11:1-3 dikisahkan bahwa Yefta mempunyai masa lalu begitu kelam. Dimana ia adalah anak dari Gilead yang saat itu ayahnya menghampiri perempuan sundal yang akhirnya melahirkan Yefta. Dan ketika semua saudara-saudara Yefta mengetahui akan statusnya akhirnya Yefta diusir dari lingkungan keluarganya. Sehingga hal ini menimbulkan luka batin kemudian Yefta pergi ke tanah Tob dan disana ia menjadi perampok. Disini kita melihat bahwa kepahitan yang dialami oleh seseorang jika tidak mengalami pemulihan maka akan mengakibatkan hal perbuatan yang tidak baik.
Ilustrasi : Adolf Hitler mempunyai ayah seorang Yahudi dimana ayahnya sering berbuat kasar pada ibunya ia ingin menolong tetapi tidak dapat berbuat apa-apa sampai menimbulkan kepahitan pada Hitler. Kemudian setelah ia beranjak dewasa ia berpacaran dengan seorang wanita Yahudi namun ia ditinggalkan dan menikah dengan laki-laki lain sehingga meinimbulkan goresan luka hati.. Kemudian ia bertemu dengan seorang wanita tunasusila orang Yahudi dan melakukan hubungan seksual dan akhirnya ia terkena penyakit kelamin, maka bertambah bencilah ia terhadap orang Yahudi. Sampai pada suatu saat ia memperoleh kekuasaan ia memerintahkan untuk membantai 6 juta orang Yahudi pada perang dunia ke II. Namun pada akhirnya kita melihat bahwa Yefta menjadi seorang hakim yang dihormati di Israel. Ada 3 kebenaran mengubah nasib Yefta yang perlu kita renungkan.
1. Yefta mengambil keputusan untuk hidup baru (Hakim 11:4-8).
Dalam kehidupan ini ketika kita mempunyai harta banyak maka banyak orang yang mendekati kita tetapi ketika kita tidak memiliki apa-apa maka kita akan diremehkan. Dalam ayat ini kita melihat bahwa Yefta pada akhirnya mengambil keputusan yang tepat yaitu mengampuni bahkan mengulurkan tangan kepada orang yang pernah menyakitinya. Dan inilah yang dialami oleh Yefta, namun ia mengambil keputusan untuk mengampuni. Berarti ketika kita dapat mengampuni orang lain maka disana akan selalu ada berkat ilahi bagi kita. Yefta akhirnya menjadi hakim di Israel. Di dalam Alkitab banyak tokoh-tokoh yang mempunyai masa lalu yang kelam misalnya Musa, dimana ia pernah dikejar-kejar oleh Firaun, yang berikutnya adalah Paulus dimana ia mempunyai reputasi sebagai pembunuh orang Kristen, dan juga perempuan dari Samaria. Namun seburuk apapun masa lalu kita, apabila kita datang kepada Tuhan untuk merubah hidup kita maka Tuhan selalu memberikan kesempatan kedua bagi kita. Tuhan sanggup mengubah latar belakang yang buruk menjadi orang yang dipakai Tuhan secara luar biasa. Ilustrasi Seorang gadis yang mengalami perkosaan ayah kandungnya dan kemudian saat ia remaja bertemu dengan seorang pria kemudian menikah dengannya dengan anggapan akan menjadi lebih baik. Namun karena hidupnya belum dipulihkan akhirnya pernikahannya tidak bertahan lama sebab ia bercerai. Hidup wanita ini penuh dengan kesulitan sampai ingin bunuh diri, namun akhirnya ada seseorang yang membawanya untuk bertobat akhirnya Tuhan memulihkan hidupnya dan hari ini ia berkhotbah di televisi, radio dan menulis buku nama wanita itu adalah Joyce Meyer.
2. Yefta meminta pertolongan Tuhan (Hakim-hakim 11:11).
Yefta tidak mengandalkan kekuatannya sendiri, tetapi melibatkan Allah. Bagaimana caranya kita meminta pertolongan Tuhan? Yaitu melalui doa. Dan ketika kita berdoa pada Tuhan maka Roh Tuhan akan mencurahkan kuasa dan kekuatanNya bagi orang yang berseru kepadaNya. Apapun masalah kita hari ini, ingatlah bahwa masih ada Tuhan yang dapat menolong kita. Selain berdoa, Yefta juga bernazar pada Tuhan (Hakim-hakim 11:30-31). Dan doa yang dinaikkan dengan nazar pada umumnya doa mereka lebih cepat dijawab. Orang yang bernazar menunjukkan keseriusannya kepada Tuhan. Dalam firman Tuhan dikisahkan bahwa saat Hana bernazar pada Tuhan untuk memohon anak dan jika diberikan maka ia akan mempersembahkannya kepada Tuhan. Dan pada akhirnya Tuhan juga memberikan 5 anak lagi kepadanya. Nazar yang kita naikkan menunjukkan keseriusan kita. Dan ketika kita bernazar maka kita harus menepatinya.
3. Yefta, mengatasi pergumulannya dengan tekun (Hakim-hakim 11: 32-33).
Disini kita melihat bahwa Yefta melakuka peperangan sebanyak 20 kali pertempuran, baru ia memperoleh kemenangan. Begitu juga dalam hidup ini terkadang kita juga selalu menghadapi masalah, sehingga kita harus bertekun. Sebab orang yang berhasil adalah orang yang tidak pantang menyerah. Einsten mengatakan bahwa 2 % kesuksesan yang kita alami itu karena inspirasi tetapi 98 % kesuksesan terjadi karena kerja keras. Ingatlah bahwa Tuhan lebih ingin membentuk karakter kita daripada membuat kita menjadi orang yang berhasil sebab karakter akan kita bawa sampai kepada kekekalan. Dalam 2 Korintus 11:23-27 mengisahkan tentang Paulus dalam pelayanannya dimana ia selalu gigih dalam pelayanannya sehingga ia dipakai Allah secara luar biasa* Ilustrasi: di Amerika ada seorang sopir truk yang mencoba menyanyi di bar namun ia ditolak namun karena ketekunannya pada akhirnya ia menjadi seorang legendaris penyanyi Rock n Roll yang terkenal namanya adalah Elvis Presley. Jadi, jika orang dunia pada umumnya dapat meraih kesuksesan dengan ketekunan dan mereka berhasil., maka sebagai orang percaya kita juga harus bertekun untuk meraih sebuah kesuksesan.
Pengakuan Preman Yang Bertemu Tuhan (Harun Sapto)
10 years ago
No comments:
Post a Comment