Profil Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo


Profil Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo -
Gembala Sidang GBI Jl. Gatot Subroto


Pelayanan Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo dimulai pada tahun 1985. Sebagai seorang yang dipanggil dan ditetapkan khusus oleh Tuhan, di bidang restorasi Pujian Penyembahan. Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo merupakan orang pertama yang dipakai Tuhan secara sepenuh waktu dalam bidang Pujian Penyembahan di Indonesia. Tema-tema restorasi Pondok Daud menjadi pengajarannya yang


mengubah dan merestorasi banyak gereja.Bahkan lagu-lagu yang diciptakan berisikan Kasih, keintiman, pengharapan dan kuasa dalam hadirat Tuhan melalui Pujian Penyembahan. Pada 10 tahun terakhir beliau mendapat visi dari Tuhan untuk memadukan Doa, Pujian dan Penyembahan (Harp & Bowl) sebagai ujung tombak pelayanan penuaian yang berhasil.


Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo mulai membuka gereja di Jakarta pada tanggal 4 September 1988, di Gedung Serbaguna – Wisma Karsa Pemuda, Senayan, yang dihadiri oleh kira-kira 400 jemaat. Sejak itu gereja Tuhan di bawah kepemimpinannya dianugerahkan Tuhan untuk terus berkembang tanpa batas sesuai visi Yesaya 54:2-3, bahkan sampai ke luar Indonesia seperti: Amerika, Australia, Eropa dan Asia. Jumlah gereja lokal saat ini ada 635 gereja (termasuk 66 cabang yang berada di luar negeri). Adapun jumlah jemaat yang dipercayakan Tuhan untuk dibina melalui Gembala-gembala Rayon dan team penggembalaan yang tersebar di dalam dan luar negeri ada 144.716 jemaat (dewasa & anak- anak).

Dalam menggembalakan, membina serta memimpin Pdt. DR. Ir. Niko dibantu oleh 4 (empat) orang Wakil Gembala Sidang/Pembina, yakni: Pdt. Danny Tumiwa, SH, Pdt. Paul R. Widjaja, Pdt. Ir. Djohan Handojo, & Pdt. Ir. Arwijanto Tjokro. Mereka masing-masing mengkonsentrasikan diri pada bidang-bidang lima jawatan serta 8 (delapan) Divisi Pelayanan yang terbagi menjadi 16 (enam belas) Sub Divisi Pelayanan. Pdt. DR. Ir. Niko juga dibantu oleh 32 (tiga puluh dua) Kepala Rayon (terdiri dari 8 orang Kepala Rayon DKI, 20 orang Kepala Rayon Otonom Dalam Negeri & 4 orang Kepala Rayon Luar Negeri), 131 Gembala Cabang (termasuk 46 orang Gembala Cabang di luar negeri) dan kurang lebih 5,763 kelompok sel yang merupakan sel/jaringan pengembalaan jemaat.
Karena ketaatan dan kepekaannya akan suara Roh Kudus, beliau menjadi partner untuk gereja di Indonesia dan bangsa-bangsa yang berjejaring dalam kegerakan apostolic dan Prophetic, sebagai pembicara di crusade dan leadership conference.

Hatinya yang lembut serta kepekaannya untuk mendengarkan suara dan tuntunan Roh Kudus, menyebabkan Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo kuat dalam visi dan misi untuk mengarahkan pengerja dan jemaat yang digembalakannya untuk mencapai rencana Allah bagi penuaian dunia. “Pengurapan” yang diterimanya dari Tuhan, senantiasa pula disalurkan baik kepada pengerja dan juga sampai kepada jemaat.

Bagi gereja-gereja lain, Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo sampai hari ini tidak pernah tertutup dan berhenti memberkati serta membagikan “api” kegerakan Allah yang telah diterimanya, sehingga menyebabkan Tuhan mempercayakan pelayananNya yang lebih luas, memasuki tahun ke 18. Segala kemuliaan hanya bagi Tuhan !

Sejarah Singkat GBI Jl. Gatot Subroto


Gereja Bethany Jakarta diresmikan, Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo mulai membuka gereja di Jakarta pada tanggal 4 September 1988, di Gedung Serbaguna – Wisma Karsa Pemuda, Senayan, yang dihadiri oleh sekitar 400 jemaat.

Pdt. Niko adalah orang pertama yang dipakai Tuhan secara sepenuh waktu dalam bidang Pujian dan Penyembahan, beliau menggunakan tema-tema restorasi Pondok Daud menjadi pengajarannya yang mengubah dan merestorasi banyak gereja. Pada 10 tahun terakhir beliau mendapat visi dari Tuhan untuk memadukan Doa, Pujian, dan Penyembahan (Harp dan Bowl) sebagai ujung tombak pelayanan penuaian yang berhasil, dan lawatan Tuhan begitu nyata sehinga jemaat dan gereja cabang terus berkembang tanpa batas.




Tuhan memberikan visi di dalam Yesaya 54:2-3, “Lapangkanlah tempat kemahmu, dan bentangkanlah tenda tempat kediamanmu, janganlah menghematnya; panjangkanlah tali-tali kemahmu dan pancangkanlah kokoh-kokoh patok-patokmu! Sebab engkau akan mengembang ke kanan dan ke kiri, keturunanmu akan memperoleh tempat bangsa-bangsa, dan akan mendiami kota-kota yang sunyi.” Dalam visi ini kita diminta untuk membuka gereja-gereja baru sebab akan terjadi penuaian dan Tuhan meminta kita untuk memberkati bangsa-bangsa dan membawa puji-pujian & penyembahan ke kota-kota yang sunyi.



Tahun 1994 adalah tahun persiapan dalam menggenapi visi yang Tuhan beri di tahun 1993, dimana Tuhan memberikan langkah-langkah dengan membuka Komunitas Sel (Cell Groups) dan mewajibkan seluruh pengerja untuk berpuasa, serta mengumpulkan para pendoa syafaat.





Tuhan memberikan visi di dalam Yesaya 56:7, “Mereka akan Kubawa ke gunung-Ku yang kudus dan akan Kuberi kesukaan di rumah doa-Ku. Aku akan berkenan kepada korban-korban bakaran dan korban-korban sembelihan mereka yang dipersembahkan di atas mezbah-Ku, sebab rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa .”


Kita diminta membuka Rumah-Rumah Doa di bangsa-bangsa, ada 40 yang tersebar di Amerika, New Zealand, Australia, Hongkong, Taiwan, China, Malaysia, Singapura, Wales, Kanada, Eropa dan Asia.

Maksud Tuhan membuka Rumah Doa adalah :

Agar orang-orang berdoa untuk bangsa dimana mereka berada. Pada mulanya yang berdoa adalah orang-orang Indonesia , tetapi lama-kelamaan orang-orang setempat yang berdoa.


Rumah Doa adalah penyembah dan pendoa yang menjadi satu, sehingga lawatan Tuhan semakin kuat. Jadi hujan awal yang ditambah hujan akhir harus semakin menguat.





MENARA DOA, tempat yang tinggi, pujian dan penyembahan 24 jam sehari dan unity. Dengan menjadi Menara Doa kita akan mendapatkan pelipatgandaan, mujizat dan tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya. Naik ke tempat tinggi, hidup intim 24 jam siang dan malam dengan Tuhan, ada unity di antara kita, suami – isteri dan keluarga, sehingga kita akan mengalami semua janji Tuhan itu.




TAHUN PELIPATGANDAAN, TAHUN MUJIZAT, TAHUN TIDAK ADA YANG MUSTAHIL BAGI ORANG YANG PERCAYA Di tahun 2000 ini kita akan menjadi pemenang, mengalami mujizat, mengalami pelipatgandaan dan tidak ada yang mustahil bagi kita kalau kita sudah melakukan apa yang terbaik, yaitu duduk di kaki Yesus seperti Maria untuk mendengarkan apa yang dikatakan Tuhan. Duduk diam di kaki Yesus artinya menanti-nantikan Tuhan. Di dalam Yesaya 40:31, “... orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali ...”. Maria meminyaki kaki Tuhan Yesus dengan minyak narwastu dan menyekanya dengan rambutnya. Sesuatu yang sangat mahal telah Maria persembahkan kepada Tuhan Yesus, ketika Maria mempersembahkan dia banyak dicela orang, tetapi dia dibela Tuhan Yesus. Demikian juga kalau kita melakukan hal yang sama, maka kita pasti dibela Tuhan Yesus. Karena hari-hari ini dibutuhkan orang-orang yang mau membayar harga seperti Maria dan pasti akan dibela Tuhan Yesus, sehingga kita menjadi pemenang dan lebih dari pemenang.




PERSIAPAN UMAT YANG LAYAK, hidup intim dengan Tuhan menjadi hal yang terutama, di dalam Wahyu 2:1-5, Tuhan kembali mengingatkan kita kepada kasih mula-mula agar kita dapat mengalami hujan awal dan hujan akhir, yaitu mereka yang begitu haus dan lapar akan kebenaran, yang selalu memburu hadirat Tuhan, memburu firman Tuhan dan meresponinya.

Mungkin hari-hari ini kita begitu rindu memiliki kasih yang mula-mula, untuk itu kita minta agar Tuhan mencurahkan minyak pengurapanNya, dan kita menanggapi kasih Tuhan yang akan membalut luka-luka di hati kita. Biarkan kasih Tuhan mengalir antara suami-istri dan keluarga, sehingga terjadi pemulihan di keluarga-keluarga.

Pada tanggal 2 Juni 2001 Pdt. Ir. Niko Njotorahardjo menerima penganugerahan gelar Honorary Doctor of Divinity dari Church of God Theological Seminary, Cleveland, Tennessee, USA. Ini benar-benar kita memperoleh janji Tuhan yang ada di dalam 1 Korintus 2:9, "... Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia."




PENUAIAN JIWA BERIBU-RIBU LAKSA, tiga senjata Allah yang harus kita pergunakan untuk memasuki penuaian jiwa beribu-ribu laksa, seperti dalam Wahyu 5:8-12, yaitu :



Tersungkur menyembah Tuhan Yesus. Tersungkur menyembah hanya kepada Tuhan Yesus, kita hidup lebih intim dengan Tuhan, sehingga kita akan diberkati berlimpah-limpah dan kita dibuat terheran-heran. Tersungkur juga berarti taat kepada Tuhan dan perintahNya, masuk Family Altar kita dimuridkan dan memuridkan. Inilah senjata yang yang diberikan Tuhan sehingga kita hidup berkemenangan.





Memegang kecapi dan cawan emas berisi kemenyan, berbicara tentang Doa, Pujian dan Penyembahan. Kalau kita berdoa, memuji dan menyembah Tuhan maka kita akan membuat tahta bagi kemuliaan Tuhan turun (Mazmur 22:4). Tuhan mau tahta itu yang besar, supaya kemuliaan Tuhan yang turun juga besar, yang berarti penuaian jiwa lebih besar lagi.


Menyanyikan nyanyian baru, seperti dalam Mazmur 40:4, nyanyian baru diberikan oleh Tuhan sendiri, ciri nyanyian baru adalah memuji dan meninggikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Allah kita.Apabila Tuhan Yesus ditinggikan, maka Ia akan menarik semua orang datang kepada Tuhan Yesus. Kalau kita meninggikan Dia dengan kata-kata yang berasal dari Dia, maka orang akan takut dan percaya kepada Tuhan Yesus. Inilah penuaian jiwa beribu-ribu laksa.



Pada awal tahun 2002 tim profetik mendapat penglihatan dari Tuhan yaitu bapak gembala berada di sebuah stasiun dengan memakai jas dan ada suara “Change Destination”, dan pada saat itu beliau belum tahu apa artinya. Change destination adalah perubahan yang sangat mendasar, yang mungkin belum pernah kita pikirkan atau alami sebelumnya. Ketika sedang berpikir tentang hal ini, tiba-tiba kemuliaan Tuhan turun seperti dalam Yohanes 17:22-23, “yang membuat kita menjadi satu (unity)” .

Tuhan tunjukkan yang menghalangi unity adalah nama gereja, nama ini yang membuat kita ekslusif dan kurang sehati / unity dengan gereja-gereja lain. Tuhan minta nama itu diturunkan, dan hal ini sesuai dengan keputusan Sinode GBI yang sudah selama 5 tahun diputuskan untuk menggunakan nama GBI dan alamat jalan dimana gereja berada sebagai nama gereja. Dengan turunnya nama gereja, merendahkan diri dan meminta ampun kepada gereja-gereja lain, ternyata di balik itu semua ada tugas khusus yang sangat besar yaitu TRANSFORMASI INDONESIA




Tahun 2003 adalah tahun pencanangan Transformasi bagi bangsa Indonesia dan tahun lawatan Tuhan. Seperti dalam Yoel 2:23, “Hai bani Sion, bersorak-soraklah dan bersukacitalah karena TUHAN, Allahmu! Sebab telah diberikan-Nya kepadamu hujan pada awal musim dengan adilnya, dan diturunkan-Nya kepadamu hujan, hujan pada awal dan hujan pada akhir musim seperti dahulu.”

Tuhan sudah berbicara dan berjanji terjadi Transformasi untuk Indonesia, dan dalam Ulangan 11:13-14, “Jika kamu dengan sungguh-sungguh mendengarkan perintah yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, sehingga kamu mengasihi TUHAN, Allahmu, dan beribadah kepada-Nya dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu, maka Ia akan memberikan hujan untuk tanahmu pada masanya, hujan awal dan hujan akhir, sehingga engkau dapat mengumpulkan gandummu, anggurmu dan minyakmu”. Tuhan memberikan perintah kepada kita untuk membangun Rumah Tuhan. Rumah Tuhan berarti diri kita sendiri, Rumah Doa bagi segala bangsa, Kerajaan Allah. Kerajaan Allah adalah sekumpulan orang-orang percaya, kita tidak boleh hanya memfokuskan pada gereja lokal kita sendiri, tetapi kita bergandengan tangan dengan gereja-gereja lain sehingga Kerajaan Allah benar-benar diwujudkan di muka bumi ini. Kita akan membangun Rumah Doa bagi segala bangsa di Bukit Sentul, yang akan memberi berdampak kepada TRANSFORMASI INDONESIA .





Tema visi Tahun 2004, PREPARE THE WAY FOR THE KING OF GLORY. Untuk mempersiapkan kedatangan Raja Kemuliaan kita harus semakin sungguh-sungguh dengan Tuhan, sesuai dengan pesan Tuhan dalam 2 Petrus 3:11-12, “... betapa suci dan salehnya kamu harus hidup yaitu kamu yang menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah ...” . Dia adalah Sang mempelai Pria dan kita adalah calon mempelai wanitaNya. Apakah yang harus kita prioritaskan sebagai calon mempelai wanitaNya? Tuhan katakan kita harus kembali kepada kasih yang semula, yaitu mengasihi Tuhan dengan segenap hati, segenap jiwa, dan segenap kekuatan kita. 1 Korintus 2:9, "... Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.", sehingga Tuhan menyediakan berkat yang luar biasa bagi kita di dalam Ulangan 6:1-9.

Tuhan juga mengingatkan jemaatNya untuk terus memperhatikan kantong-kantong Kristen yang tersebar di Indonesia, agar Kerajaan Allah dapat terus disebar-luaskan. Tuhan ijinkan GBI untuk terus bertumbuh dan berkembang tidak hanya di Indonesia saja, akan tetapi meluas sampai ke seluruh dunia. Karena ketaatan dan kepekaan akan suara Roh Kudus, kini Pdt. Niko kuat dalam visi dan misi untuk mengarahkan pengerja dan jemaat yang digembalakannya untuk mencapai rencana Allah bagi penuaian dunia, menjadi partner untuk gereja lain di Indonesia dan bangsa-bangsa yang berjejaring dengan organisasi-organsisasi yang bergerak di dalam kegerakan Apostolic dan Prophetic, juga sebagai pembicara di crusade dan leadership conference.

Di luar struktur penatalayanan, wadah ini juga mendirikan, mengelola dan melayani pada komunitasnya dengan misi pendidikan dan pelmas, yakni: panti asuhan di Pamulang (Tangerang), panti jompo di Sawangan (Depok), Yayasan (YPKB) dan sekolah tinggi theologia (STTB) di Pecenongan, Jakarta.



Visi tahun 2005 adalah TAHUN KEBANGKITAN GEREJA.



Visi tahun 2006 adalah TAHUN KESAKSIAN GEREJA, PENGINJILAN, MUJIZAT, KEMENANGAN, PEPERANGAN ROHANI.


Visi tahun 2007 adalah TAHUN PEPERANGAN ROHANI, KESEMBUHAN, MUZIJAT, PERTOBATAN.


Visi tahun 2008 adalah Tahun Mujizat dan Kesembuhan



sumber : j-hop