Oleh Pdt. Bambang Yonan
Yosua 1:8
Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung
3 hal yang perlu digaris-bawahi:
1. Memperkatakan firman Tuhan
2. Merenungkannya siang dan malam
3. Bertindak hati-hati sesuai dengan firman Tuhan
Ketika kita melakukannya, kita akan berhasil dan beruntung. Tahun ini adalah samekh sayin, tahun goncangan. Apa yang dinubuatkan oleh Alkitab akan digenapi. Dalam goncangan, ada 2 kelompok, kelompok pertama yang diberkati luar biasa dalam goncangan dan kelompok kedua yang habis ketika digoncang.
Pada waktu menghadapi masalah, kata-kata yang kita ucapkan sangat menentukan. Kita harus bernubuat (menciptakan dari tidak ada menjadi ada) atas masalah kita. Bagaimana seorang menaburkan benih? Melalui perkataan. Benih yang ditabur akan bertunas dan berbuah. Apa yang saudara mau Tuhan lakukan dalam hidupmu, perkatakanlah pada Tuhan.
Kejadian 1:1-31, Tuhan menciptakan bumi ini bukan dengan tangan atau keahlian, tetapi melalui perkataan. Hidup dan mati dikuasai oleh lidah. Apa yang kita gemakan, akan kita tuai. kalau kita mengucapkan hal yang baik maka kita akan menuai yang baik juga
Ibrani 1:1-3
Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta. Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,
Tuhan menopang segalanya dengan firman. Yang paling berkuasa di alam semesta adalah perkataan.
Ulangan 8:2-3
Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kaulakukan atas kehendak TUHAN, Allahmu, di padang gurun selama empat puluh tahun ini dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang pada perintah-Nya atau tidak. Jadi Ia merendahkan hatimu, membiarkan engkau lapar dan memberi engkau makan manna, yang tidak kaukenal dan yang juga tidak dikenal oleh nenek moyangmu, untuk membuat engkau mengerti, bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan TUHAN
Yang paling dominan adalah perkataan. Orang yang bisa mengendalikan lidahnya dalah orang yang sempurna. Waktu kita hidup di dunia, yang paling berkuasa adalah perkataan kita. Perkataan muncul dari hati, kalau yang ada iman, kebenaran, maka di situ ada ketenangan ketentraman selama-lamanya. Terkadang Tuhan menyuruh kita diam.
Jangan menjadikan goncangan yang kita alami membuat kita mengatakan hal yang tidak ada artinya. Di dalam goncangan, Tuhan melihat apa yang ada didalam hati kita, apakah kita tetap berpegang pada firmanNya. Ketika kita memperkatakan firman Tuhan, merenungkan firmanNya, dan bertindak hati-hati sesuai firman Tuhan, kita akan berhasil dan beruntung.
Pengakuan Preman Yang Bertemu Tuhan (Harun Sapto)
10 years ago
No comments:
Post a Comment