MUSA, YESUS KRISTUS & RUMAH TUHAN,Pdt. Dr. Stephen Tong


Ringkasan kotbah Mimbar Reformed Injili
3 September 2000
MUSA, YESUS KRISTUS & RUMAH TUHAN
Pdt. Dr. Stephen Tong
Ibrani 3:2-
6

3:2.Yang setia kepada Dia yang telah menetapkan-Nya, sebagaimana Musapun setia dalam segenap rumah-Nya.3:3 Sebab Ia dipandang layak mendapat kemuliaan lebih besar dari pada Musa, sama seperti ahli bangunan lebih dihormati dari pada rumah yang dibangunnya.3:4 Sebab setiap rumah dibangun oleh seorang ahli bangunan, tetapi ahli bangunan segala sesuatu ialah Allah.3:5 Dan Musa memang setia dalam segenap rumah Allah sebagai pelayan untuk memberi kesaksian tentang apa yang akan diberitakan kemudian,3:6 tetapi Kristus setia sebagai Anak yang mengepalai rumah-Nya; dan rumah-Nya ialah kita, jika kita sampai kepada akhirnya teguh berpegang pada kepercayaan dan pengharapan yang kita megahkan.



Pasal 3 dimulai dengan mari kita mamandang kepada Yesus yang kita anggap sebagai Rasul dan Imam Besar. Memang Kitab Suci sering menggunakan istilah rasul, tapi kecuali ayat ini, tidak ada ayat lain yang menyebut Dia sebagai Rasul. Hal ini dimengerti dan diriNya sebagai satu-satunya Utusan Allah yang melampaui semua utusan-utusan Allah yang lain. Karena memang ada qualitative difference between Christ and other apostles, other priests, other prophets, other servants of God.

Pengertian inilah yang membuat pengertian Kristologi surat Ibrani melampaui kitab-kitab lain dalam Alkitab. Di pasal 1 penulis menuliskan, Yesus jauh lebih tinggi dari pada segala malaikat, tetapi di pasal 2 dia menuliskan Yesus lebih rendah dari pada malaikat. Suatu hal yang paradoks: bila Dia dimengerti sebagai Allah, maka Dia lebih tinggi dari pada semua malaikat, tapi bila Dia dimengerti sebagai manusia, maka Dia lebih rendah dari pada malaikat. Christ as true God and true man, and Christ is the only Mediator between God and man.


Setelah penulis berbicara mengenai merenungkan dan memandang Yesus -- Rasul dan Imam besar yang kita akui, dia secara mendadak membuat perbandingan yang supra:

Yesus lebih tinggi dari pada Musa (ay.26). Apakah perbandingan semacam ini penting? Penting. Penting bagi siapa? Bagi semua orang, khususnya bagi orang Ibrani. Karena surat Ibrani ditujukan kepada bangsa Israel (Ibrani), yang menganggap dirinya paling saleh, paling diberkati, paling mengerti firman Tuhan.

Apa sebabnya mereka beranggapan seperti itu? Karena Allah menurunkan Taurat bukan kepada bangsa Edom, Babilonia, Gerika, Romawi atau bangsa-bangsa lain yang ada disekitar Israel melainkan kepada mereka. Maka bagi mereka, Taurat adalah our glorious, our privilege, our supreme identity in the world. Taurat diberikan melalui siapa? Melalui malaikat kepada Musa. Adakah malaikat memberikan perkataan kepada manusia? Ada.

Penulis mengkonfirmasikan hal itu di ps.2, jika seseorang melanggar perkataan-perkataan yang diturunkan malaikat, dia tidak akan luput dari hukuman, namun apa jadinya kalau kita mengabaikan keselamatan mungkinkah kita terluput dari hukuman?

Maka tidak heran kalau Orang Yahudi menganggap Musa adalah seorang yang agung, bahkan tidak ada bandingnya di dalam sepanjang sejarah. Tapi di pasal 3 penulis Ibrani mengatakan, Yesus lebih tinggi dari pada Musa. Karena P.B. lebih penting dan P.L., keselamatan lebih tinggi dari Taurat. Sungguh. Pasal demi pasal dari surat Ibrani ini seperti membawa kita menelusuri Bait Allah, bahkan sampai ke tempat mahasuci, menyatakan penyertaan Allah atas kita adalah melalui Kristus —- Raja, Nabi, Imam, Rasul dan Juruselamat.


Perbandingan antara Musa dan Yesus, bukan lagi perbandingan antar mahluk supranatural: antar Yesus dan malaikat atau perbandingan lahiriah antar Yesus dan manusia biasa, melainkan perbandingan antara Yesus dan Musa, orang yang paling dikagumi bangsa Israel. Mengapa sudah ada Musa masih perlu menyembah Yesus?

Mengapa sudah ada Taurat masih harus menerima keselamatan? Mengapa sudah ada firman Tuhan di P.L. masih harus mengarah pada P.B? Surat Ibrani mengupas hal-hal tersebut secara rinci dan akhirnya memimpin kita mengarah pada P.B..

Yang memberikan janji adalah Kristus. Dia mengukuhkan janji itu dengan darahNya, maka Dia lebih tinggi dari pada Musa. Ay. 2, rumah siapa? Rumah Tuhan. Seluruh alam semesta dicipta oleh Tuhan, tapi alam semesta tidak disebut rumah Tuhan. Yang dimaksud rumah Tuhan adalah orang-orang yang Tuhan pilih, kepada mereka Tuhan menyatakan diri, menyatakan isi hatiNya dan diam di dalam hati mereka. Kalau kau mengalami kesulitan, kepada siapa kau mengutarakannya, kepada suamimu, isterimu atau anak-anakmu, bukan? Mengapa? Karena mereka adalah orang rumahmu, sehingga kau bisa membagi- bagikan segala sesuatu yang ada di dalam jiwamu, supaya mereka bisa merasakan dan menggumulinya bersamamu. Di bagian ini terdapat dua orang: Musa dan Yesus. Kedua-duanya setia. Musa setia di dalam segenap rumah Tuhan adalah kalimat yang penting sekali. Karena Musa tidak membela sukunya sendiri melainkan rumah Tuhan.

Kalimat "Musa setia kepada seluruh keluarga Tuhan" keluar dari mulut Allah sendiri Baca Bil. 12:6-7. Saat kedua kakak Musa menfitnah dia karena iri hati terhadap dirinya dan menfitnahnya. Tuhan campur tangan dan akhirnya menjatuhkan hukuman yang berat kepada Mirim, dia terserang penyakit kusta sampai harus dikucilkan selama tujuh hari. Tuhan berfirman: inilah hambaKu, siapakah yang seperti dia? Kepada nabi-nabi yang lain, Aku berbicara melalui mimpi dan penglihatan, tetapi Musa. Aku berbicara kepadanya muka berhadapan dengan muka. Dia adalah seorang yang setia di dalam segenap rumahKu. Itulah yang membuat orang Israel sulit untuk tidak memandang Musa sebagai orang yang penting, karena Allah sendiri memberi kesaksian bahwa dia adalah orang yang paling dekat denganKu, yang betul-betul Kupilih dan Aku berbicara muka dengan muka dengannya. Paulus berkata, kelak, waktu kita di sorga, barulah kita bertemu Tuhan muka dengan muka, tapi Musa, waktu dia di dunia, sudah muka dengan muka bertemu Tuhan.


Suatu kali, Tuhan ingin membasmi orang Israel, karena mereka terus menerus bersungut-sungut, tidak pernah merasa puas dan menghargai apa yang telah Tuhan lakukan buat mereka, tapi Musa berdoa, Tuhan, jangan basmi mereka. Jika Kau sudah memimpin mereka keluar dari Mesir namun sekarang Kau membasmi mereka di padang belantara, orang kafir tentu akan mencela namaMu, menghinaMu gagal dalam membawa mereka masuk ke tanah Kanaan. Kedengarannya seperti Allah tidak menyadari hal seperti itu sampai perlu disadarkan oleh Musa. Sungguh begitukah? Tidak. Kadang-kadang memang Tuhan memberi kesempatan kepada kita berdoa, bukan untuk mengingatkan Dia, melainkan untuk memberimu kesempatan menyatakan sampai di mana iman kita, pengertian kita terhadap sifat-sifat Allah, sampai di mana cinta kita terhadap sesama. Bahkan kata Tuhan kepada Musa, setelah Aku membasmi mereka.

Aku akan membangkitkan anak cucumu menjadi kerajaan yang besar. Musa menangis sambil berkata, jika Kau tidak memberi belas kasihanMu kepada Israel, hapuslah namaku dari kitab hayatMu. Tuhan tahu, dia bukanlah seorang hamba yang egois, melainkan seorang hamba yang mencintai seluruh keluargaKu. Orang Yahudi mencari adakah orang yang setia seperti Musa di dalam segenap rumah? Tidak ada. Kalau begitu apakah dia seorang yang paling tinggi, tidak ada orang bisa menandingi dia? Surat Ibrani mengatakan, Yesus lebih tinggi dari pada Musa. Mengapa? Karena yang ditulis di bagian ini adalah sebuah lompatan, bukan memperbandingkan pelayanan kedua mereka di dalam rumah Tuhan melainkan berbicara tentang siapa yang membangun rumah Tuhan? Yesus Kristus. Musa melayani di dalam rumah Tuhan tapi Yesuslah yang membangun rumah Tuhan. Mana yang lebih besar, yang membangun rumah, atau dia yang melayani di dalam rumah itu?


Baca ay.4. Pertama. Orang bodoh menginginkan rumah tapi orang pandai menginginkan orang yang mengerjakan dan yang memiliki rumah. Kedua, yang membangun rumah lebih penting dari pada rumah yang dibangunnya apalagi pelayan yang ada di rumah itu. Dimanakah posisi Musa? Pelayanan di dalam rumah Allah dan Yesus adalah Pemilik rumah itu. Maka, yang perlu kita bandingkan bukanlah: Musa berhadapan muka dengan muka dengan Allah tapi Alkitab tidak menyebut Yesus berhadapan muka dengan muka dengan Allah, karena itu adalah perbandingan supervisial yang sangat rendah. Perbandingan yang ada di sini adalah perbandingan antara rumah yang Musa layani -- Israel, lambang dari rumah Tuhan yang disebut gereja. Allah menciptakan semesta alam tapi semesta alam bukan rumah Tuhan, rumah Tuhan adalah orang-orang yang menerima wahyuNya, yang berbakti kepadaNya, yang mengerti isi hatiNya. P.L. memakai Israel sebagai lambang rumah Tuhan, dan P.B. memakai gereja yang kudus dan Am sebagai lambang rumah Tuhan. Musa setia di dalam segenap rumah Tuhan, setia di dalam hal apa? Melayani. Istilah Gerika yang dipakai untuk pelayan pada bagian ini adalah terapon. Berbeda dengan doulos. Karena doulos adalah budak yang dibeli lalu disuruh bekerja secara paksa. Tapi terapon adalah orang yang secara rela menaklukkan dirinya untuk melayani dengan segenap hati, dengan sungguh-sungguh. Istilah terapon yang dikenakan pada diri Musa, artinya Musa tidak dipandang pelayan yang berstatus budak, melainkan pelayan yang menerima panggilan Tuhan yang mulia.

Lalu siapakah Yesus Kristus?

Pembangun rumah. Pemilik rumah. Tuan rumah. Baca ay.4-5. Perbandingan yang diberikan mengarah pada satu arah. Pelayanan Musa adalah pelayanan di dalam P.L., di dalam rumah Allah. Namun rumah harus ada yang membangunnya, dan yang membangun adalah Tuhan sendiri. Yang dimaksud Tuhan di sini mengindikasikan Bapa atau Anak? Bapa dan Anak tidak bisa dipisah-pisahkan. Statemen Tuhan yang membangun rumah berarti Bapa dan Anak bersama-sama membangunnya. Karena Bapalah yang merencanakan dan Anaklah yang menggenapkan. Jadi, mana yang lebih besar: pemilik atau pembantu rumah tangga? Sudah tentu pemiliklah yang lebih besar.

Kristus adalah Tuhan, Dia menjadi manusia untuk menyelamatkan kau dan saya, tapi Dia dipermalukan secara tidak semestinya, maka Kristus harus dipermuliakan, dihotmati di dalam gereja, Kristus harus dikembalikan pada tempat yang paling tinggi, di mana seharusnya Dia berada. Penulis Ibrani tidak memperbolehkan orang hanya melihat Yesus sebagai salah seorang dari para nabi, dia juga tidak mengizinkan orang Israel memandang Yesus lebih rendah dari pada Musa. Karena Kristuslah yang terbesar. Perbedaan harus ditinjau dari the Lordship of Jesus Christ not the stewardship of Jesus Christ. Kristus yang ditekankan di sini bukanlah Kristus yang adalah salah satu dari sekian banyak pelayan-pelayan, nabi-nabi, rasul-rasul, karena Dia adalah Pemilik dan yang membangun rumah Allah, sedangkan Musa, yang dianggap terbesar oleh orang Israel hanyalah seorang pelayan di dalam rumah itu.


Beberapa perbandingan antara Musa dan Yesus Kristus:
Musa menerima Taurat dari Tuhan Allah, tapi Kristus adalah Firman itu sendiri.
Taurat mengarah pada keselamatan yang ada di dalam Kristus, tapi Kristus adalah Penggenap dari pengharapan yang dijanjikan di dalam Taurat.

Taurat adalah prinsip yang dipakai untuk memerintah hidup bani Israel, tapi Yesus adalah Raja gereja yang dengan kedaulatan dan bijaksanaNya memimpin semua orang yang ditebus.
Musa mengarah pada hari depan yang akan datang, menantikan pengharapan yang Tuhan janjikan kepada umatNya,
dia menubuatkan kedatangan Yesus: dari saudara-saudaraku akan dibangkitkan seorang nabi yang seperti aku. Barangsiapa tidak taat kepadaNya akan binasa. Sebab itu, dengarlah kepadaNya. Siapakah yang dia nubuatkan? Saat itu tidak ada yang tahu siapa yang dia nubuatkan. Sampai waktu Yohanes pembaptis muncul di padang belantara, mengumandangkan berita yang menggemparkan zaman itu, orang bertanya kepadanya, engkaukah nabi ltu? Yohanes pembaptis menjawab, bukan. Ada seorang yang datang belakangan dari padaku sebenarnya Dia lebih dahulu dari aku. Aku berlutut membukakan tali kasutNyapun tidak layak. Jadi, Jesus is that prophet, the one who had been prophesized by Moses.

Musa hanyalah manusia, melalui dia Allah memberikan Taurat kepada manusia, tetapi Musa tidak pernah menggenapkan apapun untuk orang berdosa. Yesus Kristus adalah Allah yang menjadi manusia, di dalam kedudukanNya sebagai Pengantara Allah dan manusia, Dia mati bagi kita, menggenapkan keselamatan, supaya barangsiapa yang percaya Tuhan melalui Dia beroleh hidup baru.


Ajakan terakhir, ay.6, ayat yang indah sekali. Setelah penulis mengatakan Musa setia di dalam segenap rumah Allah, Kristuslah yang membangun rumah, sekarang dia mengakhiri dengan mengatakan siapa yang berada di dalam rumah itu -- kita; engkau dan saya. Bagaimana membuktikan bahwa kitalah yang ada di dalam rumah itu? Jika kau berpegang teguh pada iman dan pengharapan sampai akhir.

No comments: