Menjadi orang yang peka

Ringkasan Kotbah Tahun baru 01 January 2008
Pdt.Gilbert Lumoindong,GBI Glow Jakarta.

Kisah para Rasul 17:16-21 (Alkitab terjemahan baru)
17:16
Sementara Paulus menantikan mereka di Atena, sangat sedih hatinya karena ia melihat, bahwa kota itu penuh dengan patung-patung berhala.
17:17
Karena itu di rumah ibadat ia bertukar pikiran dengan orang-orang Yahudi dan orang-orang yang takut akan Allah, dan di pasar setiap hari dengan orang-orang yang dijumpainya di situ.
17:18
Dan juga beberapa ahli pikir dari golongan Epikuros dan Stoa bersoal jawab dengan dia dan ada yang berkata: "Apakah yang hendak dikatakan si peleter ini?" Tetapi yang lain berkata:
"Rupa-rupanya ia adalah pemberita ajaran dewa-dewa asing." Sebab ia memberitakan Injil tentang Yesus dan tentang kebangkitan-Nya.
17:19
Lalu mereka membawanya menghadap sidang Areopagus dan mengatakan: "Bolehkah kami tahu ajaran baru mana yang kauajarkan ini?
17:20
Sebab engkau memperdengarkan kepada kami perkara-perkara yang aneh. Karena itu kami ingin tahu, apakah artinya semua itu."
17:21
Adapun orang-orang Atena dan orang-orang asing yang tinggal di situ tidak mempunyai waktu untuk sesuatu selain untuk mengatakan atau mendengar segala sesuatu yang baru.

Pendahuluan:
Jika hidup kekristenan kita tidak peka maka kita muda diombang ambingkan oleh pengaruh zaman ini.Sementara Paulus berada dikota Atena,Ia sangat sedih hatinya melihat kota Atena yang penuh dengan penyembahan patung berhala.Dalam terjemahan King James kata sedih hatinya diterjemahkan his spirit was stirred in him. Artinya rohnya bergejolak atau rohnya tidak bisa menerima .Kesedihanya berbeda dengan kesedihan biasa.

Mengapa berbeda ? Karena jika kita bicara kesedihan biasanya menyangkut hal yang suka atau tidak suka, senang atau tidak senang. Ini menyangkut ada sesuatu yang berbeda dalam rohnya sehingga membuat rohnya bergejolak.ini namanya KEPEKAAN.

Penjelasan
Ada banyak orang tidak memiliki kepekaan dalam kehdiupanya.Mengapa? Karena hidupnya self centre Christian.Artinya, hidupnya hanya mementingkan berkat.Hidup kekristenan itu memiliki tanggung jawab. Paulus sedih karena kepekaan, bukan karena apa yang ia alami atau rasakan.Bicara dalam kepekaan kita harus peka dalam beberapa hal:
1. Peka dalam mendengar suara Tuhan.
Ada banyak pandangan mengenai suara Tuhan kapan berbicara pada kita? Tuhan bisa berbicara ketika pendeta berkotbah .Tuhan bisa berbicara melalui mimpi.Tuhan bisa berbicara ketika kita "Share" dengan keluarga atau teman kita. Dalam hal ini ada satu kesimpulan .Bukan suara Tuhan seperti apa atau melalui apa?Namum berbicara pada kita ketika roh kita bergejolak.

2.Peka ketika Tuhan menhendaki atau melarang sesuatu
3. Kepekaan dalam kebutuhan orang lain.

Pertanyaan bagaimana kita bisa hidup dalam kepekaan.?
1.Kepekaan datang dari kedekatan kita dengan Tuhan.
Yakobus 4:8
Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu. Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati!

2.Kepekaan datang dari hati yang bersih ( Yehezkiel 18:31)
Buangkanlah dari padamu segala durhaka yang kamu buat terhadap Aku dan perbaharuilah hatimu dan rohmu!

3. Kepekaan datang dari penyerahan diri total (Roma 12:1)
Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati

4.Kepekaan datang dari kesiapan untuk berkorban ( 2 kor 12-15)
Karena itu aku suka mengorbankan milikku, bahkan mengorbankan diriku untuk kamu. Jadi jika aku sangat mengasihi kamu, masakan aku semakin kurang dikasihi?

Kesimpulan dalam zaman seperti ini kita harus mempunyai kepekaan Roh,Mengapa? agar kita terpengaruh pelh dunia yang jahat ini.Dunia ini terlalu membingungkan,dunia ini terlalu keras tetapi orang yang mempunyai kepekaan akan melihat kemenangan setiap hari.

No comments: