KUASA DOA YANG MENGUBAH PREDIKSI DOKTER MENJADI MUJIZAT

Kesaksian dari member FGMBI chapter Daan Mogot 1.
Bapak Budi Kristianto.
Jabatan: Bendahara chapter Daan mogot 1.
Hp: 021-70828852

Judul Kesaksian:
Menyaksikan kuasa Tuhan yang terjadi pada Ayah saya ( Sulaeman Tjandra).

Saya Budi Kristianto lahir dikota cirebon, 20 desember 1972. Saya anak pertama dari dua bersaudara.Saya lahir berlatar belakang Kristen.
Ayah saya simpatisan katolik dan ibu saya agama Kong hu cu. Saya menceritakan karya Tuhan yang berkerja melalui pergumulan doa sebagai seorang anak yang sudah dari awal diajarkan sekolah minggu. Maka saya ada keinginan orangtua saya diselamatkan sebelum mereka dipanggil Tuhan.
Peristiwa yang sangat berkesan terjadi 3 maret 2001.Waktu itu saya anak pertama masih bekerja sama sebuah perusahaan swasta bergerak dibidang desain interior. Satu minggu sebelumnya, mama saya memberikan kabar bahwa papa saya harus diperiksa lebih teliti di rumah sakit Jakarta . Karena peralatan kedokteran di rumah sakit Cirebon kurang memadai.Kemudian menjemput papa saya distasiun Gambir diJakarta. Kemudian kami langsung menemui Profesor Dokter Suwandi di jalan kesehatan,Cideng.

Setelah diadakan pemeriksaan USG bahwa papa saya dinyatakan rawat inap dirumah sakit Medistra atas rekomendasi dokter tersebut.
Sesampainya dihalaman Rumah sakit Medistra tersebut. Tiba2 papa saya pingsan atau Mati suri. Dan mama yang mendamping saya sudah pasrah.Karena ditempat parkir tidak ada yang membantu kami untuk mengangkat papa. Bahkan kami sempat berteriak2 minta tolong dan sempat ribut seorang mobil pasien yang menghalangi jalan kami untuk membawa papa kami ke ruang gawat darurat.Sesampainya di ruang gawat darurat Ayah saya disetrum dengan alat pacu jantung. Karena dokter jaga saat itu menyatakan Jantung papa saya sudah berhenti. Dari Unit gawat darurat itu akhirnya papa saya dirawat 4 hari 3 malam dirawat di ruang ICU.

Pada hari kedua,kami dipanggil oleh dokter Suwandi yang menyatakan bahwa papa saya komplikasi yang sangat parah antara lain hasil diagnosa tersebut menyatakan Liver atau hati papa saya bengkak, Usus 12 Jari harus dioperasi . Pada tgl 5 Maret 2001 harus dioperasi dan dipotong 3 cm pada usus 12 jari dan ginjalnya dinyatakan tidak berfungsi dengan baik. Sehingga harus dilakukan cuci darah. Tetapi kami dari pihak keluarga saat itu mengalami dilema yang sangat susah untuk mengambil suatu keputusan. Karena disatu sisi keluarga dari pihak papa selalu menyalahkan mama sebagai istri. Selalu beranggapan mama saya tidak dapat mengurus suami dengan baik.

Pada hal saya sebagai anak mengetahui bahwa papa saya yang kurang dapat merawat kesehatannya sendiri. Sebab papa saya termasuk orang yang bebal.
Dan tidak suka mendengar nasehat istrinya sebagai penopang dan penolong suami. Dia suka makan jeroan dan usus babi, perokok berat 3 bungkus rokok setiap hari.
Dan jarang olahraga dan orang yang cepat emosi atau pemarah. Kami juga mempunyai masalah dalam pembiayaan pengobatan di rumah sakit.Proses tahap 1, diperlukan operasi usus 12 jari sebesar 50 Juta rupiah . Sedangkan saat itu pada tahun 2001, saya baru menikah pada tahun 2000.Istri saya sedang hamil .

Kami lagi mempersiapkan biaya persalinan. Sedangkan adik saya baru mengundurkan diri dari pekerjaan dipabrik sepatu dikota Bandung .Karena suatu masalah yang tidak sesuai hati nuraninya. Karena adik saya disuruh mengeluarkan penjaga gudang yang telah bekerja lebih dari 10 tahun dengan alasan pencurian. Padahal penjaga gudang tidak melakukan pencurian setelah diadakan investigasi.

Kami mengalami suatu dilema sebagai anak.Kami memberi yang terbaik bagi orang tua kami. Apakah rumah kami di Cirebon harus dijual atau tidak?. Jika kami menjual , belum tentu kesehatan papa kami bisa pulih. Tetapi kami bertiga masih mempunyai kehidupan yang masih panjang.


Setelah dirawat sekitar 10 hari, Papa saya mengatakan " Kalau Tuhan memanggil saya pulang. Tuhan akan bertanya Kemana usus 12 jari yang saya ciptakan untuk mu?. Karena 3 cm hilang. " .Pada saat itu kami termasuk saya ,adik, dan ibu saya menangis. Dengan kalimat tersebut papa meminta dia pulang ke cirebon dan pasrah diri sama Tuhan. Kami mengambil keputusan untuk kembali ke Cirebon dan dirawat dirumah saja.

Hari pertama, papa saya mencoba untuk berdoa pada Tuhan Yesus dan menyerahkan masalahnya pada Tuhan. Pada saat itu suara hatinya yang mengatakan makan buras ( semacam lontong). Biasanya papa saya makan buras tersebut pasti muntah. Ternyata dia tidak muntah.
Sehingga timbullah iman papa saya. Bahwa Tuhan sanggup menolong dia dan melakukan perkara yang besar. Apa yang dikatakan manusia tidak mustahil bagi Tuhan, Dari peristiwa ini, papa dan mama saya menyerah hidupnya untuk dibaptis. Dan saat ini mereka berjemaat di GKPB Cirebon dan mengikuti komunitas sel.

Pada saat dibaptis terjadi mujizat yaitu papa saya melihat langit terbuka burung merpati memancarkan sinar yang sangat terang. Dan papa saya sempat pingsan tidak sadar diri.
Itulah kesaksian papa saya yang diceritakan kepada anaknya.Dengan masalah ini kami ingin menyatakan.Perkataan manusia dapat diubah dengan kuasa Darah Yesus . Maka terjadi kesembuhan. Rahasianya adalah pada saat dirawat dirumah sakit Medistra diJakarta. Saya selalu memanggil Konselor atau pendoa syafaat dari Gereja Bethesda Kelapa gading setiap hari untuk mendoakan . Dan juga saya memanggil penyiar Radio Pelita Kasih untuk mendoakan papa saya.

Sehingga dukungan doa mereka, Papa saya dapat kekuatan iman yang dapat menguatkan. Intinya adalah kita harus beriman bahwa Tuhan itu hidup dan selalu doa umatnya yang sungguh2 mencari DIA. Kejadian sejak tahun 2001.ketika kami memeriksa kembali papa kami sembuh.Dan papa saya masih hidup saat ini dan berumur 66 tahun.
Untuk para pembaca kesaksian ini . Ketika anda menghadapi masalah berat. Baik itu pergumulan penyakit, masalah keuangan, rumah tangga. Tuhan adalah sumber jawaban. Jangan berharap kepada manusia .Kekuatan DOA dapat menembus waktu dan tidak terbatas kuasanya. Disaat aku tak berdaya .Mujizat itu nyata.

Jakarta, 31 January 2008
Jam 1: 15 AM.
Diceritakan langsung bapak Budi Kristianto
diketik oleh Samuel

No comments: