Tahun 2008 adalah tahun kebangkitan Nasional dan Tahun kebangkitan gereja Tuhan di Indonesia

Shalom Sahabat Kristus yang tercinta.

Kita telah memasuki Tahun 2008 dengan selamat dan sehat.Tahun 2008 adalah momentum Kebangkitan Nasional 1908 yang dipelopori oleh Budi utomo.
Kebangkitan nasional adalah masa bangkitnya semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme serta kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, yang sebelumnya tidak pernah muncul selama penjajahan 350 tahun. Masa ini diawali dengan dua peristiwa penting Boedi Oetomo (1908) dan Sumpah Pemuda (1928). Masa ini merupakan salah satu dampak politik etis yang mulai diperjuangkan sejak masa Multatuli.Tokoh-tokoh kebangkitan nasional, antara lain: Sutomo, Gunawan, dan Tjipto Mangunkusumo, dr. Tjipto Mangunkusumo, Suwardi Suryoningrat (Ki Hajar Dewantara), dr. Douwes Dekker, dll

Refleksi Menuju 80 Tahun Sumpah Pemuda dan 100 Tahun Kebangkitan Nasional

Bagaiman dengan peluang sejarah kemimpinan Kristen Indonesia?
Tahun 2008 adalah momentum 100 tahun bangkit Indonesia dari keterpurukan Ekonomi,politik dan bencana.
Tahun 2007 dibuka dengan bencana pesawat Jatuh dan ditutup dengan bencana banjir.
Saatnya para pemuda Gereja dan para pemimpin gereja Kristen
( Pendeta,Pengusaha,Guru,Pemuda) untuk bangkit dari ketidak perdulian atas persatuan dan kesatuan umat Tuhan. Karena Roh Kudus ada didalam hati kita selalu membakar hati kita untuk tetap maju menyongsong dan membuat sejarah dalam Indonesia .Bersama 80 tahun sumpah pemuda dan I00 Tahun Kebangkitan Indonesia.

Tahun 2008 Kebangkitan pemimpin kristen bangkit dari segala masalah.
Punya Hati seperti Tuhan Jesus
Heart for the Poor
Heart for Unjustice
Heart for Wisdom
Heart for Peace Maker
Heart for the Mission
Heart for Spiritual Friendship
Heart for Spiritual Leadership
Heart for Revival

Bagi dunia dan paranormal, tahun 2008 adalah tahun Tikus. Tahun yang diidentikkan dengan sifat dari Tikus. Sifat dari Tikus adalah gesit,suka tempat yang kotor dan gelap. Mencari makan ditempat sampah. Licik dan lambang dari koruptor.Tapi bagi kita anak2 Tuhan. Tahun 2008 adalah Tahun kebangkitan dari kegagalan dan dari bencana2 alam.

Bagi kita anak anak Tuhan.Tahun 2008 seperti Burung Rajawali yang gagah perkasa. Terbang tinggi melintasi badai .Mata yang tajam menangkap mangsanya seperti tikus,ular, ayam ,anjing,kelinci (Semua binatang Shio) . Anak anak Tuhan dilambang dengan Rajawali.

Dalam mitologi Timur, Hindu dan Budha, Garuda disebut "The Bird of Life". Dalam salah satu cerita, Garuda ini diceritakan membebaskan ibunya dari perbudakan.
Jadi katanya, karena pembebasan ini makanya burung garuda digunakan 
sebagai simbol negara Indonesia, karena kita juga membebaskan diri 
dari penjajahan.
Burung Rajawali  
1. Burung yang buas. Ayub 9:26; Mat 24:28  
2. Haram.  Im 11:13; Ul 14:12  
3. Jenis-jenisnya.  Im 11:13,18; Yeh 17:3  
4. Dinamai - di angkasa.   Rat 4:19  
5. Dilukiskan sebagai burung yang:        
5.1 Dapat melihat dari jauh. Ayub 39:32     
5.2 Tangkas.  2Sam 1:23     
5.3 Terbang ke angkasa.  Ams 23:5  
6. Berbulu panjang. Dan 4:33  
7. Sayap - besar dan panjang. Yeh 17:3,7  
8. Terbang luar biasa.Ams 30:19  
9. Bersarang di bukit-bukit batu yang tinggi. 
Ayub 39:30,31 
10.Suka akan puncak pohon aras.   Yeh 17:3,4  1
11. Memberi makan darah kepada anak-anaknya. Ayub 39:32,33  
12. Menjadi lambang tentara Romawi.Mat 24:13,28  
13. Melukiskan:        
13.1 Hikmat dan semangat pelayan-pelayan Allah.  Yeh 1:10; Wahy 4:7 
13.2 Raja-raja yang besar dan berkuasa. Yeh 17:3; Hos 8:1  
13.3 (Kekuatan dan kegagalan - yang baru) pembaruan orang-orang kudus  
Mazm 103:5  
13.4 (Cara - mengajar anak-anaknya terbang) pemeliharaan Allah kepada jemaat-Nya. 
 Kel 19:4; Ul 32:11    
13.5 (Sayap - ) perlindungan kepada jemaat. Wahy 12:14   
13.6kekuatan rohani orang-orang kudus yang tetap berdoa.  Yes 40:31  
13.7 (Kecepatan - terbang) kecepatan tentara musuh.
   Ul 28:49; Yer 4:13; 48:40; Rat 4:19   
13.8 (Kecepatan - terbang) hilangnya kekayaan.  Ams 23:5    
13.9 (Tinggi dan amannya tempat kediaman  ) 
keselamatan orang-orang fasik yang hanya berupa khayalan saja.             
  Yer 49:16; Ob 1:4         
13.10 (Bertambah rontok bulunya pada musim gugur) kecelakaan. 
 Mi 1:16         
13.11 Kecepatan hidup manusia.   Ayub 9:26 

MENJADI SEPERTI BURUNG RAJAWALI"
Yes 40:31 "Tetapi orang-orang yang menanti,nantikan TUHAN
mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik
terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari Dan tidak
menjadi lesu, mereka berjalan Dan tidak menjadi lelah. "

Bagi setiap orang yang menantikan Tuhan, akan diperbaharui
kekuatannya menjadi seperti seekor burung rajawali.
Apakah ciri-ciri burung rajawali?

Ciri yang utama Dan terutama yaitu tidak takut badai. Orang yang berkarakter
burung rajawali tidak takut badai kehidupan. Burung rajawali
= malah menantikan datangnya badai. Dia akan mengembangkan
sayapnya, memperhatikan dengan pandangan visinya, kapan badai
datang. Sebab dia akan menghadapinya Dan menggunakan badai
itu untuk melambung tinggi mendekati matahari.

Burung rajawali tidak mengepak-ngepakkan sayapnya, tetapi dia
mengembangkan sayapnya. Dia tidak terbang dengan kekuatan
kepak sayapnya, tetapi dia terbang dengan kekuatan angin.
Orang yang diperbaharui kekuatannya oleh Tuhan akan menjadi
seperti burung rajawali, tidak mengepak-ngepakkan sayap,
bekerja Dan berjuang memakai kekuatan sendiri, tetapi akan
bersandar kekuatan angin Roh Kudus.

Burung rajawali tidak seperti ayam atau anak ayam.Ayam atau
anak ayam penciumannya tajam, mereka tahu saat akan datang
badai. Mereka ribut berkotek-kotek, bingung
lari kesana kemari, sambil mengepak-ngepakkan sayapnya
mencari tempat persembunyian untuk berlindung terhadap badai.
Apabila badai datang mereka bisa menjadi korban, sebab mereka
lemah, tak berdaya, dia menjadi victim badai.

Lain dengan burung rajawali, dia tidak menjadi victim, tetapi menjadi
victor, pemenang, terbang mengatasi badai.

Demikian pula orang percaya yang menanti-nantikan Tuhan.
Kekuatannya akan diperbaharui oleh Tuhan, sehingga IA menjadi
kuat, sayap iman Dan pengharapannya kuat. Dia tidak menjadi
korban badai, tetapi dia menjadi lebih dari pemenang. Dia
menghadapi badai dengan penuh keyakinan.

Badai pencobaan dalam kehidupan, badai masalah yang melanda
datang dengan kencang Dan derasnya, tetapi IA menanti dengan
tenang, dia hadapi dengan kepastian, Dan dia melayang di
atasnya, dengan bersandar kekuatan Dan kuasa Roh Kudus.

Enam Hal Yang Dapat Dipelajari Dari RAJAWALI

Rajawali adalah makhluk ciptaan Tuhan yang sangat indah. Alkitab menuliskan mengenai rajawali sebanyak 38 kali, jauh lebih banyak dibandingkan merpati atau jenis burung lainnya.Seekor rajawali dewasa

PELAJARAN 1 :SEMUA BAYI RAJAWALI HARUS BELAJAR UNTUK TERBANG

Di atas puncak gunung yang tinggi, telur rajawali menetas dan muncullah bayi rajawali. Seperti layaknya bayi yang lain, hanya ada dua hal yang sangat disukai oleh bayi rajawali ini untuk dilakukan, yaitu makanan dan tidur. Bayi rajawali akan menghabiskan masa-masa pertamanya di dunia di dalam sarangnya yang nyaman. Setiap hari, induk rajawali mencarikan makanan untuk bayinya dan menyuapi mulut bayi yang sudah terbuka untuk menerima makanan. Dengan perut kenyang, bayi itu tidur kembali. Hal itu berlangsung berulang-ulang dalam hidupnya.

Siklus ini berjalan beberapa minggu, sampai pada suatu hari, induk rajawali ini terbang dan hanya berputar-putar di atas sarangnya memperhatikan anaknya yang ada di dalamnya. Kali ini tanpa makanan. Setelah berputar beberapa kali, induk rajawali akan terbang dengan kecepatan tinggi menuju sarangnya, ditabraknya sarang itu dan digoncang-goncangka nnya. Kemudian ia merenggut anaknya dari sarang dan dibawanya terbang tinggi. Kemudian, secara tiba-tiba, ia menjatuhkan bayi rajawali dari ketinggian. Bayi ini berusaha terbang, tapi gagal. Beberapa saat jatuh, cepat-cepat meraih anaknya kembali dan melayang ke bawah mendekati batu-batu karang, induk rajawali ini dengan ahli dan dibawa terbang tinggi. Setelah itu, dilepaskannya pegangan itu dan anaknya jatuh lagi.

Tapi sebelum anaknya menyentuh daratan, ia mengangkatnya kembali. Hal ini dilakukan berulang-ulang setiap hari. Hingga hanya dalam waktu satu minggu anaknya sudah banyak belajar, dan mulai memperhatikan bagaimana induknya terbang. Dalam jangka waktu itu, sayap anak rajawali sudah kuat dan ia pun mulai bisa terbang.Saudaraku, banyak orang Kristen seperti bayi rajawali ini. Terlalu nyaman di dalam sarangnya. Kita datang ke gereja seminggu sekali untuk mendapatkan makanan. Kita menunggu pelayan Tuhan untuk memberi mereka “makanan rohani” ke dalam mulutnya. Kemudian setelah ibadah selesai, kita pulang dan “tidur” lagi, tanpa melakukan Firman Tuhan dan hidup tidak berubah.


Baru setelah beban-beban berat menindih selama 1 minggu, kita merasakan “lapar” dan butuh diisi makanan, kemudian kita pun pergi lagi ke gereja untuk di-drop makanan lagi. Hal ini berlangsung terus menerus berulang-ulang tanpa ada pertumbuhan secara rohani dalam hidup kita. Sampai suatu saat, sesuatu pencobaan terjadi dalam hidup kita, sarang digoncangkan dengan keras, dan kita tidak tahu apa yang harus dilakukan. Kita mulai menyalahkan Tuhan,”Tuhan jahat! Tuhan tidak adil!….”Tidak ! Tuhan tidak jahat ! Jika kita mengalami pencobaan dan goncangan berarti Bapa di Surga sedang melatih kita untuk bisa lebih dewasa lagi, agar kita bisa siap untuk terbang. Akan sia-sia menjadi rajawali kalau dia tidak bisa terbang. Berarti akan sia-sia menjadi orang Kristen kalau dia tidak pernah dewasa dalam iman! Akan tetapi perhatikanlah hal ini.


Setiap pencobaan datang, Tuhan tidak pernah membiarkan anak-anakNya jatuh tergeletak, tapi seperti induk rajawali, pada saat kritis, ia menyambar anaknya untuk diangkat kembali. Beban berat boleh datang, tapi kemudian mulailah untuk berdoa. Mulailah membuka Alkitab dan membaca Firman Tuhan. Kemudian kita akan menyadari bahwa jawaban doa itu telah datang. Masa-masa sukar akan selalu ada di depan kita, tapi kita akan menemukan diri kita selalu penuh dengan pengharapan jika kita tetap berdiri pada kebenaran Firman Allah. Apa yang sedang terjadi ? Ternyata kita sedang merentangkan sayap kita ! Kita sedang belajar terbang ! Tuhan mengangkat dan memuliakan kita melalui pencobaan-pencobaan yang kita alami.

Jika induk rajawali melatih anaknya untuk mempergunakan sayapnya, Tuhan melatih kita untuk mempercayai FirmanNya dan mempergunakan iman


PELAJARAN 2 :
RAJAWALI DICIPTAKAN UNTUK TINGGAL DI TEMPAT TINGGI

Berbeda dengan jenis burung lainnya, rajawali diciptakan untuk terbang di tempat-tempat yang tinggi, jauh dari pandangan mata telanjang dan jauh dari jangkauan para pemburu. Burung rajawali memiliki keunikan, jika ia berada di alam bebas, akan menjadi burung yang paling bersih di antara burung lainnya, tapi jika dia berada di dalam ‘penjara’ dan terikat, ia akan menjadi burung yang paling kotor (hal ini dikarenakan rajawali mengkonsumsi makanan yang berbeda dengan burung lainnya).Saudaraku, Tuhan menciptakan kita untuk selalu terbang dan berada di tempat yang tinggi, yaitu selalu berada dalam hadiratNya dan bebas dari kontrol dunia. Jika orang Kristen berada dalam ikatan-ikatan duniawi, ia akan menjadi orang yang terkotor dibandingkan dengan orang lain.

PELAJARAN 3 :
RAJAWALI TIDAK TERBANG,

PELAJARAN 3: RAJAWALI TIDAK TERBANG TAPI MELAYANGMELAYANG

Rajawali tidak terbang seperti layaknya burung-burung yang lain, mereka terbang dengan mengepak-epakkan sayapnya dengan kekuatan sendiri. Tapi yang dilakukan rajawali ialah melayang dengan anggun, membuka lebar-lebar kedua sayapnya dan menggunakan kekuatan angin untuk mendorong tubuhnya. Yang membuat rajawali sangat spesial ialah ia tahu betul waktu yang tepat untuk meluncur terbang. Ia berdiam di atas puncak gunung karang, membaca keadaan angin, dan pada saat yang dirasa tepat ia mengepakkan sayapnya untuk mendorong terbang, lalu membuka sayapnya lebar-lebar untuk kemudian melayang dengan menggunakan kekuatan angin itu.


Saudaraku, angin sering disebutkan dalam Alkitab sebagai penggambaran dari Roh Kudus. Kita dapat belajar untuk bekerja sama dengan Roh Kudus dan membiarkan-Nya mengangkat kita lebih tinggi lagi, semakin dekat dengan Tuhan Yesus. Seringkali kita ‘terbang’ dengan kekuatan kita sendiri, hasilnya kita menemui banyak kelelahan, kekecewaan dan kepahitan dalam hidup ini. Tapi belajar dari rajawali, kita mau untuk ‘terbang’ melintasi kehidupan ini dengan mengandalkan Roh Kudus.


Angin, juga berbicara mengenai kesulitan-kesulitan hidup. Badai sering menggambarkan adanya pergumulan dalam hidup ini. Bagi rajawali, badai adalah media yang tepat untuk belajar menguatkan sayapnya. Dia terbang menembus badai itu, melayang di dalamnya, melatih sayapnya untuk lebih kuat lagi. Orang ‘Kristen Rajawali’ seharusnya mengucap syukur dalam menghadapi berbagai-bagai pencobaan. Karena saat itulah saat yang tepat bagi kita untuk mempergunakan pencobaan sebagai media untuk menguatkan sayap-sayap iman kita.

PELAJARAN 4 :
RAJAWALI MEMILIKI WAKTU KHUSUS UNTUK PEMBAHARUAN

Ketika rajawali berumur 60 tahun, ia memasuki periode pembaharuan. Seekor rajawali akan mencari tempat tinggi dan tersembunyi di puncak gunung. Ia berdiam disitu, membiarkan bulu-bulunya rontok satu demi satu. Rajawali ini mengalami keadaan yang menyakitkan dan sangat mengenaskan selama kira-kira 1 tahun. Ia menunggu dengan sabar selama proses ini berlangsung, dan setiap hari ia membiarkan sinar matahari menyinari tubuhnya untuk mempercepat proses penyembuhannya.

Saudaraku, seperti rajawali, orang kristen perlu memiliki waktu-waktu khusus untuk proses pembaharuan dalam hidup ini. Membiarkan hal-hal lama yang tidak berguna lagi ‘rontok’ dan menanti-nantikan dengan sabar pemulihan dari Tuhan. Pembaharuan adalah prinsip Ilahi, dimana Allah memotong segala sesuatu yang tidak menghasilkan buah dalam hidup kita ini agar kita mampu berbuah lebat. Selama kita menantikan Dia, relakan proses pembaharuan itu berlangsung.

PELAJARAN 5 :
RAJAWALI JUGA KADANG-KADANG SAKIT, SEPERTI MANUSIA

Ketika rajawali mengalami sakit di tubuhnya, ia terbang ke suatu tempat yang sangat disukainya, dimana ia dengan leluasa dapat menikmati sinar matahari. Karena sinar matahari memainkan peranan yang sangat penting dalam kehidupan rajawali, dan juga merupakan obat yang paling mujarab baginyaSaudaraku, ketika kita sakit, baik itu sakit secara fisik, ekonomi, rumah tangga, pekerjaan, pelayanan, atau sakit rohani kita, apakah kita juga mencari Allah yang memainkan peranan penting dalam hidup kita, yang juga merupakan sumber kesembuhan bagi segala macam ‘penyakit’ ?

PELAJARAN 6 :
SETIAP BURUNG RAJAWALI PASTI MATI

Ketika rajawali berada dalam keadaan mendekati waktu kematiannya, ia terbang ke tempat yang paling disukainya, di atas gunung, menutupi tubuhnya dengan kedua sayapnya, memandang ke arah terbitnya matahari, lalu…..mati.Saudaraku, sudah selayaknya, semua orang Kristen mati dengan mata dan hati tetap tertuju pada Yesus sebagai sumber
dari pengharapan dan jaminan di dalam kehidupan kekal.

Jadilah RAJAWALI

Indonesia beralih dari kerajaan Majapahit ke Kerajaan Islam melalui para wali songo.Kita adalah Rajawali yang perkasa terbang tinggi.Raja para wali.

Terbang seperti Rajawali


1 comment:

Anonymous said...

Great post of Rajawali. Oleh sebab itu kita selalu digambarkan seperti burung rajawali yang terbang semakin tinggi dan lebih tinggi menerjang badai. Siap selalu akan tantangan, karena sewaktu kita menghadapi tantangan, saat itu kita memasuki level yang baru dalam iman. So, kepak sayap iman kita semakin kokoh dalam menerjang siasat setan, karena mereka selalu seperti singa yang siap menelan mangsanya.
God bless you, Sam.
Keep preaching man.
David